Susul TDL, tarif tol akan dinaikkan

Kamis, 03 Januari 2013 - 14:33 WIB
Susul TDL, tarif tol akan dinaikkan
Susul TDL, tarif tol akan dinaikkan
A A A
Sindonews.com - PT Jasa Marga (JSMR) berencana melakukan penyesuaian tarif tol untuk sembilan ruas tol yang dikelolanya sebesar 10 persen pada bulan Juli 2013 mendatang.

"Jadi jangan dibilang menaikkan, memang dalam Undang-Undang kita, tarif tol itu harus disesuaikan dengan tingkat inflasi," terang Direktur Utama JSMR, Adityawarman di Kantor Pusat JSMR, Jakarta, Kamis (3/1/2012).

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Operasional JSMR Hasanudin menjelaskan, Kesembilan ruas tol tersebut adalah ruas Jakarta Bogor Ciawi, Jakarta-Tangerang, Tol dalam kota jakarta, Belawan-Medan-Tanjung Morawa, Palimanan-Kanci, Tol Semarang, Surabaya-Gempol, Purwakarta-Bandung-Cileunyi, dan Jakarta Outer Ring Road (JORR).

"Dari sebelas ruas tol kita naikkan, kecuali dua. Yang dua tidak naik itu Tol Cikampek dan tol Sudiatmo. Angka 10 persen didapat berdasarkan total inflasi dalam waktu dua tahun," ujar Hasanudin.

Dengan kenaikan ini, JSMR memproyeksikan pendapatan total di 2013 sebesar Rp6,5 triliun. Dibandingkan dengan proyeksi pendapatan tol hingga 2012 sebesar Rp5,6 triliun atau naik 14,5 persen dari 2011 sebesar Rp4,9 triliun.

Rencana kenaikan tarif tol ini, sudah tentu makin membebani masyarakat, khususnya para pelaku industri yang baru saja dihantam dengan kenaikan tarif dasar listrik (TDL) dan kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP).

Pasalnya, selain cost untuk membayar upah buruh sudah sangat tinggi, biaya distribusi dipastikan akan membengkak. Dan imbasnya, pelaku industri terpaksa akan menaikkan harga produknya.

Sebelumnya, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) melihat keputusan menaikkan tarif dasar listrik akan menghambat laju pertumbuhan ekonomi. "Dengan kenaikan TDL dan kemungkinan diikuti tarif-tarif lainnya menjadikan pertumbuhan ekonomi nasional lesu," kata Wakil Ketua Kadin DKI Jakarta, Sarman Simanjorang.

Senada, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Depok Inu Kertapati mengatakan rencana tersebut akan semakin memberatkan pihak pengusaha.

Inu menambahkan, selain diberatkan oleh tuntutan buruh melalui Upah Minimum Kota (UMK), kini mereka justru harus dihadapkan dengan kenaikan TDL dan kenaikan tarif tol.

"Upah buruh minta naik, bensin transportasi naik, TDL naik, seharusnya pemerintah kasih keringanan atau subsidi dong ke kami, kami babak belur nih," keluhnya.

Sebenarnya, JSMR juga turut terpukul dengan adanya kenaikan tarif listrik, karena Penerangan Jalan Umum (PJU) yang digunakan tidak sedikit jumlahnya.

Karenanya, JSMR mengupayakan penghematan energi sekaligus mengurangi polusi udara, dengan menggalakkan pembangunan PJU dengan tenaga matahari (solar cell).

Hasanudin menjelaskan, hingga saat ini pihaknya telah melakukan pemasangan PJU tenaga matahari di 2.700 titik. "Sepanjang 2012 kita udah pasang di 2.700 titik tersebar di ruas tol dalam Kota Jakarta, Jakarta-Cikampek, Purbalenyi dan Jagorawi," terang Hasanudin.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6310 seconds (0.1#10.140)