Subsidi energi 2012 bengkak hingga Rp104 T
A
A
A
Sindonews.com - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengungkapkan subsidi energi membengkak hingga Rp104 triliun selama 2012. Hal ini diungkapkan Menteri Keuangan Agus Martowardojo dalam konferensi pers mengenai realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2012.
"Subsidi energi tahun2012 mencapai Rp306,5 triliun. Sebelumnya direncanakan Rp202,4 triliun, atau 151 persen dari anggaran," tutur Agus Martowardojo di Kemenkeu, Jakarta, Senin (7/1/2013).
Melonjaknya beban negara untuk subsidi energi ini, diakui Agus sebagai akibat kesalahan pemerintah dalam menetapkan angka subsidi. "Tingginya subsidi energi karena angka penetapan terlalu rendah," ucap dia.
Agus menambahkan, subsidi bahan bakar minyak (BBM) pada tahun lalu jebol hingga 54 persen menjadi Rp211,9 triliun. "Subsidi energi, khususnya BBM anggarannya Rp137,4 triliun jadi Rp211,9 triliun. Lebih tinggi 54 persen," ungkapnya.
Selain itu, subsidi listrik juga bobol 45 persen. "Listrik dianggarkan Rp65 triliun, realisasi Rp94,5 triliun, 45 persen lebih tinggi," pungkas Agus.
"Subsidi energi tahun2012 mencapai Rp306,5 triliun. Sebelumnya direncanakan Rp202,4 triliun, atau 151 persen dari anggaran," tutur Agus Martowardojo di Kemenkeu, Jakarta, Senin (7/1/2013).
Melonjaknya beban negara untuk subsidi energi ini, diakui Agus sebagai akibat kesalahan pemerintah dalam menetapkan angka subsidi. "Tingginya subsidi energi karena angka penetapan terlalu rendah," ucap dia.
Agus menambahkan, subsidi bahan bakar minyak (BBM) pada tahun lalu jebol hingga 54 persen menjadi Rp211,9 triliun. "Subsidi energi, khususnya BBM anggarannya Rp137,4 triliun jadi Rp211,9 triliun. Lebih tinggi 54 persen," ungkapnya.
Selain itu, subsidi listrik juga bobol 45 persen. "Listrik dianggarkan Rp65 triliun, realisasi Rp94,5 triliun, 45 persen lebih tinggi," pungkas Agus.
(gpr)