Menkeu minta Jokowi sempurnakan kajian MRT
A
A
A
Sindonews.com - Menteri Keuangan (Menkeu) Agus Martowardojo meminta Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menyempurnakan hasil kajian rancangan Mass Rapid Transit (MRT).
Kajian yang diberikan Jokowi dinilai masih kurang karena rancangan jalur MRT dari Dukuh Atas sampai Stasiun Kota belum jelas.
"Dari Kemenkeu menyampaikan perlu ada satu dasar yang jelas, misalnya sekarang studi yang ada dari Jakarta, yakni Lebak Bulus sampai Dukuh Atas. Tapi, dari Dukuh Atas ke HI atau Stasiun Kota, itu belum ada studinya," jelas Agus Martowardojo kepada wartawan di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu (9/1/2013).
Penyempurnaan kajian ini, lanjut Agus, sangat penting agar dapat diketahui dengan jelas angka biaya yang dibutuhkan untuk pembangunan MRT. "Itu perlu ada kejelasan tentang lingkup tugas dan berapa biaya proyek untuk pembangunan, karena kunci utamanya di biaya proyek," tegas Agus.
Menkeu tidak ingin rakyat menanggung beban berat akibat tingginya biaya MRT. "Jangan sampai terlalu mahal, nanti akibatnya harus ditanggung pemda, pemerintah pusat, dan akhirnya rakyat yang diberatkan," ujarnya.
Karena itu, Menkeu mengingatkan Jokowi agar membuat kajian sebaik mungkin sehingga mendapat formula pembiayaan MRT paling efisien. "Kami ingatkan perlu dilakukan kajian yang baik, khsusunya project cost. Jangan sampai kemahalan," tandas Agus.
Kajian yang diberikan Jokowi dinilai masih kurang karena rancangan jalur MRT dari Dukuh Atas sampai Stasiun Kota belum jelas.
"Dari Kemenkeu menyampaikan perlu ada satu dasar yang jelas, misalnya sekarang studi yang ada dari Jakarta, yakni Lebak Bulus sampai Dukuh Atas. Tapi, dari Dukuh Atas ke HI atau Stasiun Kota, itu belum ada studinya," jelas Agus Martowardojo kepada wartawan di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu (9/1/2013).
Penyempurnaan kajian ini, lanjut Agus, sangat penting agar dapat diketahui dengan jelas angka biaya yang dibutuhkan untuk pembangunan MRT. "Itu perlu ada kejelasan tentang lingkup tugas dan berapa biaya proyek untuk pembangunan, karena kunci utamanya di biaya proyek," tegas Agus.
Menkeu tidak ingin rakyat menanggung beban berat akibat tingginya biaya MRT. "Jangan sampai terlalu mahal, nanti akibatnya harus ditanggung pemda, pemerintah pusat, dan akhirnya rakyat yang diberatkan," ujarnya.
Karena itu, Menkeu mengingatkan Jokowi agar membuat kajian sebaik mungkin sehingga mendapat formula pembiayaan MRT paling efisien. "Kami ingatkan perlu dilakukan kajian yang baik, khsusunya project cost. Jangan sampai kemahalan," tandas Agus.
(dmd)