2013, Woori targetkan investor naik 40%
A
A
A
Sindonews.com - PT Woori Korindo Securities Indonesia (WKSI) akan meningkatkan total jumlah investor mencapai 10 ribu atau naik 40 persen dari jumlah tahun lalu. Investor luar negeri akan jadi andalan perusahaan untuk mendukung target pendapatan bisnis penjaminan emisi yang mencapai Rp5 miliar pada tahun ini.
Presiden Direktur WKSI Jeffry Wikarsa mengatakan, kontribusi utama investor asing berasal dari Korea Selatan, dan ditambah dari Singapura, serta Dubai. Saat ini kontribusi asing pada nilai transaksi harian mencapai 5 persen dari total Rp1 triliun.
Dia mengakui investor segmen institusi mendominasi, walaupun investor individu juga tidak sedikit di luar negeri. "Pangsa pasar kita sangat luas, khususnya di Korea Selatan," ujar Jeffry saat peluncuran layanan Online Trading WinPro di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (14/1/2013).
Dia menjelaskan 30 persen masyarakat Korea Selatan saat ini aktif melakukan perdagangan saham dan mereka tertarik untuk semua jenis produk efek. Hal ini terbukti saat mereka menangani penjaminan obligasi Bank Saudara senilai Rp300 miliar di tahun lalu. Investor asing memborong hingga separuhnya bahkan permintaannya melebihi kuota yang ditawarkan.
"Tahun lalu obligasi kita separuhnya diserap di luar negeri, bahkan oversubscribed," jelasnya.
Head of Investment Banking WKSI Leo A Tangkilasan mengatakan, tahun ini akan mengandalkan investor asing untuk menyerap saham perdana (initial public offering/IPO) tiga perusahaan. Salah satunya, ialah IPO perusahaan Cipaganti yang diperkirakan akan menggunakan buku Juni dengan total nilai mencapai Rp300 miliar. Sedangkan dua lainnya bergerak di sektor logistik dengan nilai mencapai Rp1,5 triliun dan terminal peti kemas dengan nilai Rp400 miliar.
"Kita saat ini jadi lead underwriter karena punya pembeli yang pasti," ujar Leo.
Presiden Direktur WKSI Jeffry Wikarsa mengatakan, kontribusi utama investor asing berasal dari Korea Selatan, dan ditambah dari Singapura, serta Dubai. Saat ini kontribusi asing pada nilai transaksi harian mencapai 5 persen dari total Rp1 triliun.
Dia mengakui investor segmen institusi mendominasi, walaupun investor individu juga tidak sedikit di luar negeri. "Pangsa pasar kita sangat luas, khususnya di Korea Selatan," ujar Jeffry saat peluncuran layanan Online Trading WinPro di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (14/1/2013).
Dia menjelaskan 30 persen masyarakat Korea Selatan saat ini aktif melakukan perdagangan saham dan mereka tertarik untuk semua jenis produk efek. Hal ini terbukti saat mereka menangani penjaminan obligasi Bank Saudara senilai Rp300 miliar di tahun lalu. Investor asing memborong hingga separuhnya bahkan permintaannya melebihi kuota yang ditawarkan.
"Tahun lalu obligasi kita separuhnya diserap di luar negeri, bahkan oversubscribed," jelasnya.
Head of Investment Banking WKSI Leo A Tangkilasan mengatakan, tahun ini akan mengandalkan investor asing untuk menyerap saham perdana (initial public offering/IPO) tiga perusahaan. Salah satunya, ialah IPO perusahaan Cipaganti yang diperkirakan akan menggunakan buku Juni dengan total nilai mencapai Rp300 miliar. Sedangkan dua lainnya bergerak di sektor logistik dengan nilai mencapai Rp1,5 triliun dan terminal peti kemas dengan nilai Rp400 miliar.
"Kita saat ini jadi lead underwriter karena punya pembeli yang pasti," ujar Leo.
(rna)