BI: Konsumsi BBM berlebih makin bebani APBN

Selasa, 15 Januari 2013 - 12:58 WIB
BI: Konsumsi BBM berlebih...
BI: Konsumsi BBM berlebih makin bebani APBN
A A A
Sindonews.com - Dalam rangka menjaga kesinambungan fiskal dan nilai tukar rupiah, pemerintah diharapkan dapat mengelola konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.

"Konsumsi BBM yang terus meningkat di tengah semakin menurunnya produksi, akan terus mendorong peningkatan impor. Sehingga ini akan semakin memperbesar defisit neraca perdagangan," kata Gubernur Bank Indonesia (BI) Darmin Nasution dalam keterangan tertulisnya, Selasa (15/1/2013).

Dia mengungkapkan, dengan meningkatnya konsumsi BBM bersubsidi akan menambah beban yang berdampak pada beban subsidi pada APBN. "Kondisi ini tentu akan menimbulkan persepsi negatif yang secara otomatis akan berdampak terhadap kesinambungan fiskal. Dan pada gilirannya juga akan berpengaruh buruk terhadap nilai tukar rupiah," katanya.

Terkait inflasi pada tahun 2013, Darmin memaparkan, inflasi volatile food akan tetap terkendali. "Hal tersebut sejalan dengan perkiraan perbaikan produksi dan didukung oleh perbaikan berbagai infrastruktur, seperti infrastruktur pertanian dan keterhubungan antar wilayah," jelas Darmin.

Sementara inflasi administered prices, diperkirakan lebih tinggi dari 2012. Hal ini seiring dengan adanya penyesuaian tarif tenaga listrik sebesar 15 persen di tahun 2013.

"Setelah memperhitungkan dampak kenaikan UMP dan TTL tersebut, maka inflasi IHK diperkirakan masih berada pada kisaran sasaran inflasi di tahun 2013 yaitu 4,5 persen ±1 persen," ujarnya.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0894 seconds (0.1#10.140)