Harga elpiji 3 Kg di Karimunjawa capai Rp25 Ribu
Selasa, 15 Januari 2013 - 16:29 WIB
Harga elpiji 3 Kg di Karimunjawa capai Rp25 Ribu
A
A
A
Sindonews.com - Cuaca buruk yang melanda perairan laut jawa berimbas pada melonjaknya harga elpiji 3 kilogram (kg) di Kepulauan Karimunjawa, Kabupaten Jepara. Warga yang tinggal di kepulauan tersebut harus membayar elpiji bersubsidi tersebut lebih mahal dari harga pasaran.
Camat Karimunjawa, Nuryanto mengatakan, akibat cuaca buruk yang terjadi sejak awal Januari 2013, aktivitas pelayaran dari Jepara menuju Karimunjawa atau sebaliknya menjadi terhambat.
Kondisi tersebut membuat KMP Muria yang biasanya digunakan untuk mengangkut berbagai barang kebutuhan warga Karimunjawa pun tidak bisa berlayar dan hingga hari ini masih tertahan di Dermaga Kartini Jepara.
Menurut Nuryanto, kondisi ini berimbas pada melonjaknya harga barang-barang di Karimunjawa. Salah satu komoditi yang mengalami lonjakan harga adalah elpiji 3 kg.
Saat ini, untuk satu tabung elpiji 3 kg, warga Karimunjawa harus merogok kocek hingga Rp25 ribu. Padahal lazimnya, di Jepara maupun kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah lainnya, harga satu tabung elpiji 3 kg hanya berkisar antara Rp13.500 hingga Rp15.000.
“Jadi harganya memang lebih mahal. Elpiji 3 kg di Karimunjawa didatangkan dari Jepara. Kalau pelayaran terganggu imbasnya memang seperti ini,” kata Nuryanto di Jepara, Selasa (15/1/2013).
Pihaknya berharap cuaca di Laut Jawa pulih secepatnya. Setidaknya, akhir pekan ini kondisi cuaca benar-benar membaik, sehingga arus transportasi barang maupun orang dari Jepara-Karimunjawa maupun sebaliknya yang sempat terputus sejak awal Januari, kembali seperti semula.
“Doakan saja seperti itu. Semoga KMP Muria yang dioperasikan oleh PT ASDP Indonesia Fery (Persero) Cabang Jepara juga kembali beroperasi dan bisa membawa barang-barang dari Jepara menuju Karimunjawa,” ujar Nuryanto mengharapkan.
Camat Karimunjawa, Nuryanto mengatakan, akibat cuaca buruk yang terjadi sejak awal Januari 2013, aktivitas pelayaran dari Jepara menuju Karimunjawa atau sebaliknya menjadi terhambat.
Kondisi tersebut membuat KMP Muria yang biasanya digunakan untuk mengangkut berbagai barang kebutuhan warga Karimunjawa pun tidak bisa berlayar dan hingga hari ini masih tertahan di Dermaga Kartini Jepara.
Menurut Nuryanto, kondisi ini berimbas pada melonjaknya harga barang-barang di Karimunjawa. Salah satu komoditi yang mengalami lonjakan harga adalah elpiji 3 kg.
Saat ini, untuk satu tabung elpiji 3 kg, warga Karimunjawa harus merogok kocek hingga Rp25 ribu. Padahal lazimnya, di Jepara maupun kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah lainnya, harga satu tabung elpiji 3 kg hanya berkisar antara Rp13.500 hingga Rp15.000.
“Jadi harganya memang lebih mahal. Elpiji 3 kg di Karimunjawa didatangkan dari Jepara. Kalau pelayaran terganggu imbasnya memang seperti ini,” kata Nuryanto di Jepara, Selasa (15/1/2013).
Pihaknya berharap cuaca di Laut Jawa pulih secepatnya. Setidaknya, akhir pekan ini kondisi cuaca benar-benar membaik, sehingga arus transportasi barang maupun orang dari Jepara-Karimunjawa maupun sebaliknya yang sempat terputus sejak awal Januari, kembali seperti semula.
“Doakan saja seperti itu. Semoga KMP Muria yang dioperasikan oleh PT ASDP Indonesia Fery (Persero) Cabang Jepara juga kembali beroperasi dan bisa membawa barang-barang dari Jepara menuju Karimunjawa,” ujar Nuryanto mengharapkan.
(dmd)
