TRAM-Gunung Bara teken kontrak USD750 juta
A
A
A
Sindonews.com - PT Trada Maritime Tbk (TRAM) melakukan kerja sama pengangkutan (transhipment) batu bara dengan perusahaan di Kalimantan Timur, PT Gunung Bara Utama (GBU) selama 10 tahun dengan nilai kontrak mencapai USD750 juta.
Direktur Utama TRAM, Danny De Mita mengatakan, kedua perusahaan telah menandatangani nota kesepahaman dalam rangka pengadaan dan pengoperasian 40 set kapal tongkang dan tunda batu bara untuk keperluan pengangkutan batu bara GBU selama 10 tahun ke depan.
"Perseroan memperkirakan total nilai nota kesepahaman tersebut tidak kurang dari USD750 juta, dengan nilai investasi sekitar USD200 juta," kata dia dalam keterangannya di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (15/1/2013).
Adapun kontrak yang diteken antara kedua perusahaan untuk 10 unit tahap I, yang mulai dioperasikan pada awal Mei tahun ini. Sementara saat ini, perseroan telah menerima lima set tongkang dan tunda, yang dalam waktu dekat akan kembali mendapat tambahan lima set. Dengan begitu, perseroan optimistis, target pengoperasian 10 set kapal tongkang pada Mei 2013 bisa direalisasikan.
Danny menuturkan, perseroan akan terus menambah 30 unit set tongkang dan tunda untuk keperluan GBU untuk jangka waktu 2-4 tahun kedepan. Ini sesuai dengan nota kesepahaman yang ditandatangani kedua pihak.
Pengadaan tersebut akan dilakukan secara bertahap. Adapun sumber pendanaan berasal dari kas internal maupun pinjaman perbankan. Dengan adanya tambahan kapal ini, perseroan optimistis akan memperkuat segmen curah kering (dry bulk). Ini juga akan ditopang dari estimasi harga batu bara yang akan naik menjadi USD100 per ton pada pertengahan 2013.
Direktur Utama TRAM, Danny De Mita mengatakan, kedua perusahaan telah menandatangani nota kesepahaman dalam rangka pengadaan dan pengoperasian 40 set kapal tongkang dan tunda batu bara untuk keperluan pengangkutan batu bara GBU selama 10 tahun ke depan.
"Perseroan memperkirakan total nilai nota kesepahaman tersebut tidak kurang dari USD750 juta, dengan nilai investasi sekitar USD200 juta," kata dia dalam keterangannya di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (15/1/2013).
Adapun kontrak yang diteken antara kedua perusahaan untuk 10 unit tahap I, yang mulai dioperasikan pada awal Mei tahun ini. Sementara saat ini, perseroan telah menerima lima set tongkang dan tunda, yang dalam waktu dekat akan kembali mendapat tambahan lima set. Dengan begitu, perseroan optimistis, target pengoperasian 10 set kapal tongkang pada Mei 2013 bisa direalisasikan.
Danny menuturkan, perseroan akan terus menambah 30 unit set tongkang dan tunda untuk keperluan GBU untuk jangka waktu 2-4 tahun kedepan. Ini sesuai dengan nota kesepahaman yang ditandatangani kedua pihak.
Pengadaan tersebut akan dilakukan secara bertahap. Adapun sumber pendanaan berasal dari kas internal maupun pinjaman perbankan. Dengan adanya tambahan kapal ini, perseroan optimistis akan memperkuat segmen curah kering (dry bulk). Ini juga akan ditopang dari estimasi harga batu bara yang akan naik menjadi USD100 per ton pada pertengahan 2013.
(rna)