Jero wacik masih mengenang almarhum Widjajono
A
A
A
Sindonews.com - Dalam acara Pisah Sambut Wakil Menteri ESDM, Menteri ESDM Jero Wacik menceritakan kenangannya tentang Wamennya yang pertama almarhum Widjajono Partowidagdo.
"Pak Widjajono, masih terngiang rambut gondrongnya," kata Jero Wacik di hadapan jajarannya di Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (15/1/2013).
Jero menuturkan, banyak orang mengira Wamennya yang pertama itu hanya memiliki satu batik dan sering memakainya berhari-hari. Namun, dia menyatakan, perkiraan orang-orang itu tidak benar sama sekali karena sebenarnya Widjajono memiliki banyak batik dengan corak yang serupa.
"Katanya batiknya cuma satu. Tapi saya tahu persis itu tidak benar, dia ke Solo beli 2 dus tapi warnanya itu semua," kenang Jero.
Sebagai penghargaan kepada Widjajono, Jero telah mempersiapkan sebuah buku. "Kita sudah meluncurkan buku khusus untuk Pak Widjajono. Rambutnya gondrong, karena saking sibuknya enggak sempat cukur rambut," kata dia sambil tersenyum.
Ketika mendengar Widjajono meninggal dalam pendakian gunung pada April 2012, Jero mengaku sangat terpukul. "Ketika mencari jenazahnya di puncak gunung sudah abis air mata," pungkas dia.
"Pak Widjajono, masih terngiang rambut gondrongnya," kata Jero Wacik di hadapan jajarannya di Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (15/1/2013).
Jero menuturkan, banyak orang mengira Wamennya yang pertama itu hanya memiliki satu batik dan sering memakainya berhari-hari. Namun, dia menyatakan, perkiraan orang-orang itu tidak benar sama sekali karena sebenarnya Widjajono memiliki banyak batik dengan corak yang serupa.
"Katanya batiknya cuma satu. Tapi saya tahu persis itu tidak benar, dia ke Solo beli 2 dus tapi warnanya itu semua," kenang Jero.
Sebagai penghargaan kepada Widjajono, Jero telah mempersiapkan sebuah buku. "Kita sudah meluncurkan buku khusus untuk Pak Widjajono. Rambutnya gondrong, karena saking sibuknya enggak sempat cukur rambut," kata dia sambil tersenyum.
Ketika mendengar Widjajono meninggal dalam pendakian gunung pada April 2012, Jero mengaku sangat terpukul. "Ketika mencari jenazahnya di puncak gunung sudah abis air mata," pungkas dia.
(dmd)