Boeing sepakat kontrak 23 ribu insinyur
A
A
A
Sindonews.com - Perusahaan pesawat terbang Amerika Serikat, Boeing Co (BA) akhirnya menyetujui memperpanjang kontrak 23.000 karyawan setelah terjadi kesepakatan dengan serikat insinyur.
Boeing mengatakan langkah ini adalah yang "terbaik dan terakhir" untuk Masyarakat Karyawan Teknik Profesional Aerospace (SPEEA) dengan masa kontrak selama empat tahun.
"Atas kesepakatan ini sesegera mungkin kita semua memfokuskan diri pada waktu dan energi terhadap tantangan yang dihadapi perusahaan," kata Boeing dalam pernyataannya seperti dilansir Reuters, Jumat (18/1/2013).
Sejatinya, negosiasi Boeing dengan SPEEA telah berlangsung sejak April 2012. Kontrak para pekerja telah berakhir pada Oktober lalu. SPEEA mengusulkan memperpanjang kontrak karyawan selama empat tahun untuk membantu mengatasi masalah keamanan pada pesawat Boeing 787 Dreamliner.
Sebelumnya, Boeing akan mengurangi karyawannya secara bertahap hingga akhir 2014. Krisis keuangan yang dialami perusahaan membuat mereka harus menekan biaya operasional, salah satunya dengan melakukan PHK.
Sebelumnya, Salah satu bank terbesar di AS, Morgan Stanley juga berencana melakukan PHK kepada 1.600 karyawan. Demikian pula Citigroup berencana 'merumahkan' 11.000 karyawannya di seluruh dunia dengan alasan efisiensi.
Boeing mengatakan langkah ini adalah yang "terbaik dan terakhir" untuk Masyarakat Karyawan Teknik Profesional Aerospace (SPEEA) dengan masa kontrak selama empat tahun.
"Atas kesepakatan ini sesegera mungkin kita semua memfokuskan diri pada waktu dan energi terhadap tantangan yang dihadapi perusahaan," kata Boeing dalam pernyataannya seperti dilansir Reuters, Jumat (18/1/2013).
Sejatinya, negosiasi Boeing dengan SPEEA telah berlangsung sejak April 2012. Kontrak para pekerja telah berakhir pada Oktober lalu. SPEEA mengusulkan memperpanjang kontrak karyawan selama empat tahun untuk membantu mengatasi masalah keamanan pada pesawat Boeing 787 Dreamliner.
Sebelumnya, Boeing akan mengurangi karyawannya secara bertahap hingga akhir 2014. Krisis keuangan yang dialami perusahaan membuat mereka harus menekan biaya operasional, salah satunya dengan melakukan PHK.
Sebelumnya, Salah satu bank terbesar di AS, Morgan Stanley juga berencana melakukan PHK kepada 1.600 karyawan. Demikian pula Citigroup berencana 'merumahkan' 11.000 karyawannya di seluruh dunia dengan alasan efisiensi.
(dmd)