BondRI: Obligasi BPD dan Pemda berpotensi besar
A
A
A
Sindonews.com - Direktur Utama Bond Research Institute (BondRI) Tumpal Sihombing menilai, potensi besar obligasi juga datang dari Bank Pembangunan Daerah (BPD), dan Pemerintah Daerah (Pemda). Walaupun ada BPD yang menerbitkan obligasi, namun masih banyak yang belum mengeluarkan obligasi untuk ekspansi.
Menurutnya, ekspansi yang dilakukan BPD saat ini untuk membuka cabang kantornya karena pembangunan di daerah semakin berkembang. Sementara, Pemda masih belum diketahui rencana menerbitkan obligasi daerah seperti yang sebelumnya pernah direncanakan oleh Pemda DKI Jakarta.
"Kami akan aktif lakukan penetrasi ke BPD untuk menerbitkan obligasi," jelasnya, di Jakarta, Senin (21/1/2013).
Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Bambang Brodjonegoro mengatakan, pihaknya akan mendukung pengembangan obligasi untuk mendukung pertumbuhan perekonomian yang tinggi.
Pertumbuhan tersebut akan membutuhkan sumber pembiayaan alternatif dari yang saat ini hanya mengandalkan perbankan. Selain itu, obligasi juga akan turut mendukung pengembangan pasar modal karena akan memberikan efek domino ke sektor lain seperti reksadana dan aksi korporasi.
Bahkan pasar sekundernya bisa memuat pasar modal semakin dinamis karena sarana investasi semakin bervariasi. "Obligasi akan dibutuhkan untuk pertumbuhan perekonomian dan pengembangan pasar modal," ujar Bambang.
Menurutnya, ekspansi yang dilakukan BPD saat ini untuk membuka cabang kantornya karena pembangunan di daerah semakin berkembang. Sementara, Pemda masih belum diketahui rencana menerbitkan obligasi daerah seperti yang sebelumnya pernah direncanakan oleh Pemda DKI Jakarta.
"Kami akan aktif lakukan penetrasi ke BPD untuk menerbitkan obligasi," jelasnya, di Jakarta, Senin (21/1/2013).
Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Bambang Brodjonegoro mengatakan, pihaknya akan mendukung pengembangan obligasi untuk mendukung pertumbuhan perekonomian yang tinggi.
Pertumbuhan tersebut akan membutuhkan sumber pembiayaan alternatif dari yang saat ini hanya mengandalkan perbankan. Selain itu, obligasi juga akan turut mendukung pengembangan pasar modal karena akan memberikan efek domino ke sektor lain seperti reksadana dan aksi korporasi.
Bahkan pasar sekundernya bisa memuat pasar modal semakin dinamis karena sarana investasi semakin bervariasi. "Obligasi akan dibutuhkan untuk pertumbuhan perekonomian dan pengembangan pasar modal," ujar Bambang.
(izz)