Aprindo: Stok daging sapi impor aman
Selasa, 22 Januari 2013 - 18:48 WIB
Aprindo: Stok daging sapi impor aman
A
A
A
Sindonews.com - Aksi mogok jualan yang dilakukan pedagang daging sapi dari hari kemarin, membuat stok di pasar tradisional kosong. Namun, kondisi ini tidak berlaku bagi peritel daging sapi. Stok daging sapi yang mereka impor aman.
Hal tersebut diungkapkan Sekretaris DPD Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Jawa Barat, Hendri Hendarta. Dia mengatakan, stok daging sapi pada sektor peritel masih ada karena diperoleh dari impor.
“Memang harga jualnya lebih mahal dari harga daging sapi di pasar tradisional,” ujar Hendri di Bandung, Selasa (22/1/2013).
Menurut Hendri, aksi mogok berjualan di pasar tradisional belum berpengaruh signifikan terhadap penjualan daging peritel.
“Permintaan daging sapi pada pasar modern memang tidak terlalu tinggi,” kata Hendri.
Sementara itu, Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Bandung, Momon Abdurachman mengatakan, aksi mogok pedagang daging sapi yang diikuti tidak adanya proses pemotongan hewan di rumah potong hewan (RPH) berdampak terhadap pengusaha kuliner dan hotel. Usaha yang mengandalkan daging sapi sebagai bahan baku utama terpaksa menghentikan penjualan.
“Hotel, restoran, dan rumah makan yang tidak punya stok, tidak bisa lagi menjual makanan dengan menu daging sapi,” ujar Momon.
Hal tersebut diungkapkan Sekretaris DPD Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Jawa Barat, Hendri Hendarta. Dia mengatakan, stok daging sapi pada sektor peritel masih ada karena diperoleh dari impor.
“Memang harga jualnya lebih mahal dari harga daging sapi di pasar tradisional,” ujar Hendri di Bandung, Selasa (22/1/2013).
Menurut Hendri, aksi mogok berjualan di pasar tradisional belum berpengaruh signifikan terhadap penjualan daging peritel.
“Permintaan daging sapi pada pasar modern memang tidak terlalu tinggi,” kata Hendri.
Sementara itu, Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Bandung, Momon Abdurachman mengatakan, aksi mogok pedagang daging sapi yang diikuti tidak adanya proses pemotongan hewan di rumah potong hewan (RPH) berdampak terhadap pengusaha kuliner dan hotel. Usaha yang mengandalkan daging sapi sebagai bahan baku utama terpaksa menghentikan penjualan.
“Hotel, restoran, dan rumah makan yang tidak punya stok, tidak bisa lagi menjual makanan dengan menu daging sapi,” ujar Momon.
(dmd)
