Inflasi Australia mengalami kenaikan 0,2%

Rabu, 23 Januari 2013 - 13:46 WIB
Inflasi Australia mengalami...
Inflasi Australia mengalami kenaikan 0,2%
A A A
Sindonews.com - Biro pusat statsitik Australia hari ini melaporkan selama kuartal tiga hingga kuartal empat 2012, angka inflasi Australia naik 0,2 persen atau naik 2,2 persen dari tahun lalu.

Sebelumnya, ekonom memprediksi kenaikan inflasi sebesar 0,4 persen di kuartal empat dari kuartal tiga dan naik 2,4 persen dari 2011. Sementara inflasi tahunan di kuartal tiga dilaporkan sebesar 2,0 persen.

Tingginya harga bahan bakar berkontribusi pada kenaikan angka inflasi, diimbangi oleh anjlokya harga sayur mayur dan peralatan komputer.

"Ini meningkatkan risiko penurunan suku bunga, karena inflasi datang lebih rendah dari perkiraan Bank Sentral. Tapi ini akan membuat mereka bergerak cepat daripada nanti, mengingat data aktivitas dalam negeri kegiatan cukup mengecewakan," kata ekonom dari RBC Capital Markets, Su-Lin Ong dikutip dari Stuff, Rabu (23/1/2013).

Diketahui sebelumnya, Bank Sentral Australia menargetkan angka inflasi tahunan rata-rata sebesar 2 dan 3 persen. Angka inflasi awal di luar faktor yang mempengaruhi seperti cuaca buruk atau kenaikan pajak baru adalah 0,6 persen.

Bank sentral memangkas suku bunga resmi sebesar 25 basis poin (BP) menjadi 3,0 persen pada Desember 2012, tingkat yang rendah sejak krisis keuangan dan merupakan upaya untuk meningkatkan perekonomian.

Para analis mengatakan, jinaknya inflasi tidak mengubah ekspektasi pasar untuk penurunan suku bunga lebih lanjut dalam waktu dekat, mungkin ketika pertemuan dewan Bank Sentral Australia untuk menentukan kebijakan moneter pada tanggal 5 Februari mendatang.

"Kami akan mendapatkan penurunan suku bunga, apakah itu bulan Februari atau Maret," ujar Su-Lin Ong meyakinkan.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0795 seconds (0.1#10.140)