Freeport-McMoRan bukukan laba USD743 juta
A
A
A
Sindonews.com - Laporan earnings Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc membukukan laba perusahaan naik sekitar 16 persen pada kuartal IV/2012 menjadi USD743 juta atau 78 sen per saham, dari USD640 juta atau 67 sen per saham pada periode yang sama pada 2011.
Total pendapatan juga meningkat menjadi USD4,51 miliar dari USD4,16 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Perusahaan tembaga terbesar di dunia ini sempat mengalami beberapa tekanan yang menggoyang perusahaan. Laba perusahaan yang sebelumnya kuat, akhirnya jatuh karena harga komoditas tergelincir cukup besar karena penurunan permintaan di China.
Pada periode terakhir, produksi tembaga tumbuh 22 persen, sedangkan rata-rata realisasi harga tembaga naik 5,3 persen. Produksi emas meningkat 39 persen, sementara realisasi harga emas naik 1,5 persen.
Para analis Wall Street sebelumnya memprediksi Freeport-McMoRan akan membukukan laba sebesar 71 sen per saham, dengan pendapatan sebesar USD4,5 miliar.
Prediksi itu muncul lantaran eksplorasi McMoRan pekan lalu mencatat penurunan lebih curam dari perkiraan dalam kuartal keempat. Selain itu, pendapatan rata-rata harian dari produksi eksplorasi gas alam menurun dan berpotensi pada kerugian.
Diketahui, pada 5 Desember 2012, Freeport-McMoRan telah mengumumkan rencana pembelian Plains Exploration & Production Co. dan McMoRan Exploration Co., dengan transaksi yang mencapai USD20 miliar dan diperkirakan akan selesai pada kuartal kedua tahun ini.
CEO Freeport, Richard Adkerson mengatakan, pihaknya optimis akuisisi yang tertunda akan memberikan peluang keuntungan tersendiri.
"Langkah menjadi perusahaan energi datang pada saat prospek pertumbuhan dalam bisnis tembaga unggulan yang melemah karena usia tambang, penurunan nilai bijih dan kenaikan biaya. Sangat sedikit tambang tembaga utama yang ada untuk diakuisisi," ujarnya seperti dilansir dari The Globe and Mail, Rabu (23/1/2013).
Saat ini, Freeport mengharapkan mendapat kadar biji yang lebih tinggi di tambang Grasberg di Indonesia pada akhir 2013, dan harus menghasilkan penjualan tembaga dan emas yang lebih tinggi. Diperkirakan keuntungan 2013 mencapai 18 persen dari penjualan tembaga dan 37 persen dari penjualan emas.
Total pendapatan juga meningkat menjadi USD4,51 miliar dari USD4,16 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Perusahaan tembaga terbesar di dunia ini sempat mengalami beberapa tekanan yang menggoyang perusahaan. Laba perusahaan yang sebelumnya kuat, akhirnya jatuh karena harga komoditas tergelincir cukup besar karena penurunan permintaan di China.
Pada periode terakhir, produksi tembaga tumbuh 22 persen, sedangkan rata-rata realisasi harga tembaga naik 5,3 persen. Produksi emas meningkat 39 persen, sementara realisasi harga emas naik 1,5 persen.
Para analis Wall Street sebelumnya memprediksi Freeport-McMoRan akan membukukan laba sebesar 71 sen per saham, dengan pendapatan sebesar USD4,5 miliar.
Prediksi itu muncul lantaran eksplorasi McMoRan pekan lalu mencatat penurunan lebih curam dari perkiraan dalam kuartal keempat. Selain itu, pendapatan rata-rata harian dari produksi eksplorasi gas alam menurun dan berpotensi pada kerugian.
Diketahui, pada 5 Desember 2012, Freeport-McMoRan telah mengumumkan rencana pembelian Plains Exploration & Production Co. dan McMoRan Exploration Co., dengan transaksi yang mencapai USD20 miliar dan diperkirakan akan selesai pada kuartal kedua tahun ini.
CEO Freeport, Richard Adkerson mengatakan, pihaknya optimis akuisisi yang tertunda akan memberikan peluang keuntungan tersendiri.
"Langkah menjadi perusahaan energi datang pada saat prospek pertumbuhan dalam bisnis tembaga unggulan yang melemah karena usia tambang, penurunan nilai bijih dan kenaikan biaya. Sangat sedikit tambang tembaga utama yang ada untuk diakuisisi," ujarnya seperti dilansir dari The Globe and Mail, Rabu (23/1/2013).
Saat ini, Freeport mengharapkan mendapat kadar biji yang lebih tinggi di tambang Grasberg di Indonesia pada akhir 2013, dan harus menghasilkan penjualan tembaga dan emas yang lebih tinggi. Diperkirakan keuntungan 2013 mencapai 18 persen dari penjualan tembaga dan 37 persen dari penjualan emas.
(gpr)