Unilever bukukan kenaikan laba bersih 5%
A
A
A
Sindonews.com - Perusahaan Makanan dan kosmetik terbesar di dunia, Unilever melaporkan kenaikan laba bersih 5% menjadi 4,48 miliar euro pada 2012, dengan total omzet 50 miliar euro untuk pertama kali.
Sementara penjualan Unilever secara global tercatat sebesar 51,3 miliar euro, naik 10,5 persen. Perusahaan mengatakan hasil ini merupakan langkah penting menuju target penjualan 80 miliar euro.
"Tidak ada ruang untuk berpuas diri. Pasar masih menantang dengan persaingan ketat dan biaya komoditas sangat fluktuatif," kata Kepala Eksekutif Unilever, Paul Polman seperti dilansir Expatica, Rabu (23/1/2013).
Polman menjelaskan, pihaknya tetap akan fokus pada pencapaian pertumbuhan volume yang menguntungkan. Pada kuartal keempat penjualan Unilever naik 7,8 persen, lebih tinggi dari perkiraan para analis sebesar 6,3 persen.
Underlying pertumbuhan penjualan di pasar negara berkembang 11,4 persen, mewakili 55,0 persen dari omzet global multinasional.
"Emerging markets memberikan kontribusi pertumbuhan dua digit membantu kami melebihi omzet 50 miliar euro, merupakan tonggak penting perjalanan perusahaan untuk melipatgandakan omzet Unilever dari 40 miliar euro menjadi 80 miliar euro," ujar Polman menjelaskan.
Perusahaan melihat pertumbuhan terkuat berada di pasar Asia-Afrika. Penjualan naik di angka 10,6 persen. Sementara kenaikan penjualan di Amerika 7,9 persen. Sebaliknya, kinerja penjualan di Eropa "lamban", dengan kenaikan hanya 0,8 persen.
"Sepanjang 2012 kami mengalami dinamika pasar yang sangat berbeda. Pasar di negara berkembang tumbuh baik, tapi pertumbuhan pasar di Eropa sangat rendah," kata Polman.
Sementara penjualan Unilever secara global tercatat sebesar 51,3 miliar euro, naik 10,5 persen. Perusahaan mengatakan hasil ini merupakan langkah penting menuju target penjualan 80 miliar euro.
"Tidak ada ruang untuk berpuas diri. Pasar masih menantang dengan persaingan ketat dan biaya komoditas sangat fluktuatif," kata Kepala Eksekutif Unilever, Paul Polman seperti dilansir Expatica, Rabu (23/1/2013).
Polman menjelaskan, pihaknya tetap akan fokus pada pencapaian pertumbuhan volume yang menguntungkan. Pada kuartal keempat penjualan Unilever naik 7,8 persen, lebih tinggi dari perkiraan para analis sebesar 6,3 persen.
Underlying pertumbuhan penjualan di pasar negara berkembang 11,4 persen, mewakili 55,0 persen dari omzet global multinasional.
"Emerging markets memberikan kontribusi pertumbuhan dua digit membantu kami melebihi omzet 50 miliar euro, merupakan tonggak penting perjalanan perusahaan untuk melipatgandakan omzet Unilever dari 40 miliar euro menjadi 80 miliar euro," ujar Polman menjelaskan.
Perusahaan melihat pertumbuhan terkuat berada di pasar Asia-Afrika. Penjualan naik di angka 10,6 persen. Sementara kenaikan penjualan di Amerika 7,9 persen. Sebaliknya, kinerja penjualan di Eropa "lamban", dengan kenaikan hanya 0,8 persen.
"Sepanjang 2012 kami mengalami dinamika pasar yang sangat berbeda. Pasar di negara berkembang tumbuh baik, tapi pertumbuhan pasar di Eropa sangat rendah," kata Polman.
(dmd)