Beban produksi dan BBN pengaruhi harga mobil
A
A
A
Sindonews.com - Harga kendaraan roda empat di Jawa Barat (Jabar) dipastikan naik antara Rp1,5 juta sampai Rp10 juta per unit. Kenaikan tersebut dipengaruhi peningkatan beban produksi industri otomotif dan kenaikan biaya balik nama (BBN).
Direktur PT Istana Bandung Raya Motor (IBRM), main dealer Honda Jabar, Iwan Tjandradinata menuturkan, kendati belum ada kepastian kenaikan harga mobil merek Honda dari Astra Honda Motor (AHM), namun beberapa mobil keluaran terbaru yang telah didistirbusikan sejak 2013, rata rata mengalami kenaikan antara Rp1,5 juta sampai Rp3 juta per unit.
"Kenaikan secara resmi belum di publikasikan. Tapi untuk kendaraan yang sudah dikeluarkan, rata rata naik minimal Rp1,5 juta," kata Iwan di Bandung, Selasa (29/1/2013).
Menurut dia, kenaikan tersebut di pengaruhi peningkatan biaya operasional di dalam negeri dan biaya impor sejumlah komponen. Kenaikan harga ini juga didorong peningkatan BBN.
Menurut dia, kenaikan tersebut otomatis berpengaruh terhadap harga jual mobil di Jabar. Apalagi, selama ini harga jual mobil di Jabar cenderung lebih mahal, jika dibandingkan Jakarta.
Manajemen Toyota Astra Motor (TAM) juga mengkaui harga mobil Toyota di Indonesia naik pada kisaran Rp15 juta sampai Rp10 juta. Deputi Devision Head Marketing PT TAM, Anton Jimmy mengatakan, kenaikan harga tergantung pada varian dan model mobil.
Dia mencontohkan, mobil Toyota Avanza mengalami kenaikan harga sekitar Rp1,5 juta. Sedangkan jenis built up bisa mencapai Rp10 per unit. Kenaikan ini dipengaruhi peningkatan biaya produksi akibat kenaikan upah buruh dan tarif dasar listrik (TDL), serta kenaikan biaya impor, untuk beberapa komponen.
"Kenaikan tersebut pada dasarnya telah di bahas sejak akhir 2012. Sudah mulai kami terapkan pada awal tahun ini," kata Anton.
Dia berharap, kenaikan harga mobil tidak akan mempengaruhi penjualan produk Toyota di Indonesia. Pada 2012, penjualan Toyota di Indonesia mencapai 400 ribu unit atau naik dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 300 ribu unit.
Operation Manager AUTO 2000 Jabar, Ardian Nur mengatakan, di wilayah Jabar kenaikan harga mobil Toyota ada pada kisaran Rp1,5 juta sampai Rp3 juta per unit. Kenaikan ini merupakan penyesuaian harga dari PT Toyota Astra Honda Motor.
Ketika disinggung potensi penurunan market akibat kenaikan harga mobil, Ardian Nur mengaku tidak akan berpengaruh signifikan. Terlebih, kenaikan harga mobil hampir terjadi di semua merek, akibat kenaikan biaya operasional.
"Pengaruhnya tidak akan besar. Awal tahun saja, pembelian kendaraan roda empat masih cukup bagus," kata Ardian.
Direktur PT Istana Bandung Raya Motor (IBRM), main dealer Honda Jabar, Iwan Tjandradinata menuturkan, kendati belum ada kepastian kenaikan harga mobil merek Honda dari Astra Honda Motor (AHM), namun beberapa mobil keluaran terbaru yang telah didistirbusikan sejak 2013, rata rata mengalami kenaikan antara Rp1,5 juta sampai Rp3 juta per unit.
"Kenaikan secara resmi belum di publikasikan. Tapi untuk kendaraan yang sudah dikeluarkan, rata rata naik minimal Rp1,5 juta," kata Iwan di Bandung, Selasa (29/1/2013).
Menurut dia, kenaikan tersebut di pengaruhi peningkatan biaya operasional di dalam negeri dan biaya impor sejumlah komponen. Kenaikan harga ini juga didorong peningkatan BBN.
Menurut dia, kenaikan tersebut otomatis berpengaruh terhadap harga jual mobil di Jabar. Apalagi, selama ini harga jual mobil di Jabar cenderung lebih mahal, jika dibandingkan Jakarta.
Manajemen Toyota Astra Motor (TAM) juga mengkaui harga mobil Toyota di Indonesia naik pada kisaran Rp15 juta sampai Rp10 juta. Deputi Devision Head Marketing PT TAM, Anton Jimmy mengatakan, kenaikan harga tergantung pada varian dan model mobil.
Dia mencontohkan, mobil Toyota Avanza mengalami kenaikan harga sekitar Rp1,5 juta. Sedangkan jenis built up bisa mencapai Rp10 per unit. Kenaikan ini dipengaruhi peningkatan biaya produksi akibat kenaikan upah buruh dan tarif dasar listrik (TDL), serta kenaikan biaya impor, untuk beberapa komponen.
"Kenaikan tersebut pada dasarnya telah di bahas sejak akhir 2012. Sudah mulai kami terapkan pada awal tahun ini," kata Anton.
Dia berharap, kenaikan harga mobil tidak akan mempengaruhi penjualan produk Toyota di Indonesia. Pada 2012, penjualan Toyota di Indonesia mencapai 400 ribu unit atau naik dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 300 ribu unit.
Operation Manager AUTO 2000 Jabar, Ardian Nur mengatakan, di wilayah Jabar kenaikan harga mobil Toyota ada pada kisaran Rp1,5 juta sampai Rp3 juta per unit. Kenaikan ini merupakan penyesuaian harga dari PT Toyota Astra Honda Motor.
Ketika disinggung potensi penurunan market akibat kenaikan harga mobil, Ardian Nur mengaku tidak akan berpengaruh signifikan. Terlebih, kenaikan harga mobil hampir terjadi di semua merek, akibat kenaikan biaya operasional.
"Pengaruhnya tidak akan besar. Awal tahun saja, pembelian kendaraan roda empat masih cukup bagus," kata Ardian.
(izz)