SBY minta menteri susun anggaran yang tepat
A
A
A
Sindonews.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menggelar rapat terbatas (Ratas) kabinet bidang perekonomian membahas tentang Rencana Kerja Pemerintah (RKP) untuk tahun 2014. Ini merupakan RKP terakhir pada masa bakti KIB II.
"RKP 2014 dan kemudian nanti APBN 2014 adalah dokumen yang penting dan menentukan, karena harapan kita di tahun depan inilah kita bisa melakukan yang terbaik. Katakanlah untuk menuntaskan tugas kita pada kurun waktu 5 tahun ini setelah kita mendapatkan amanah dan mandat dari rakyat untuk menjalankan roda pemerintahan sesuai pemilu 2009 yang lalu," ujar Presiden SBY di Kantornya, Jakarta Pusat, Selasa (29/1/2013).
Dalam kesempatan itu, SBY menekankan dua tugas penting untuk tahun 2013, yakni mengelola APBN 2013 dan mensukseskan rencana kerja 2013 sekaligus mempersiapkan rencana untuk tahun 2014.
SBY berharap Menko Perekonomian Hatta Radjasa, Menteri Keuangan Agus Martowardojo, Kepala Bappenas Armida Alisjahbana dan semua menteri dapat mempersiapkannya dengan baik dalam menentukan prioritas.
"Jadikan pengalaman selama ini, dalam penyusunan RKP dan APBN yang setelah kita evaluasi ada sebagian yang kurang tepat, baik tepat sasaran ataupun jumlah anggaran itu. Pastikan semuanya dengan benar," tuturnya.
Menurutnya, perkembangan dunia dan situasi dalam negeri saat ini amat dinamis. Oleh karena itu, kata dia, perencanaan juga harus tepat dan benar. "Asumsi atau peranggapan juga harus benar," imbuhnya.
Dengan demikian bila ada perkembangan dan dinamika sepanjang tahun, dan bisa saja menyangkut APBN, ada perubahan atau adjustment. "Tetapi bagaimanapun rencana yang kita susun harus mempertimbangkan semua aspek yang mungkin akan sangat menentukan keberhasilan kita tahun depan," kata SBY.
Selain itu, SBY juga mengungkapkan bahwa masukan yang didapat dari Komite Ekonomi Nasional (KEN) sangat bermanfaat, dan termasuk prioritas yang tidak dapat diindahkan. Presiden berharap rencana kerja akan realistik, tepat, dan yang penting dapat dicapai.
"Rencana yang bagus adalah rencana sederhana. Yang penting bisa dilaksanakan dan mencapai tujuan dan sasaran yang kita rencanakan," ungkapnya.
"RKP 2014 dan kemudian nanti APBN 2014 adalah dokumen yang penting dan menentukan, karena harapan kita di tahun depan inilah kita bisa melakukan yang terbaik. Katakanlah untuk menuntaskan tugas kita pada kurun waktu 5 tahun ini setelah kita mendapatkan amanah dan mandat dari rakyat untuk menjalankan roda pemerintahan sesuai pemilu 2009 yang lalu," ujar Presiden SBY di Kantornya, Jakarta Pusat, Selasa (29/1/2013).
Dalam kesempatan itu, SBY menekankan dua tugas penting untuk tahun 2013, yakni mengelola APBN 2013 dan mensukseskan rencana kerja 2013 sekaligus mempersiapkan rencana untuk tahun 2014.
SBY berharap Menko Perekonomian Hatta Radjasa, Menteri Keuangan Agus Martowardojo, Kepala Bappenas Armida Alisjahbana dan semua menteri dapat mempersiapkannya dengan baik dalam menentukan prioritas.
"Jadikan pengalaman selama ini, dalam penyusunan RKP dan APBN yang setelah kita evaluasi ada sebagian yang kurang tepat, baik tepat sasaran ataupun jumlah anggaran itu. Pastikan semuanya dengan benar," tuturnya.
Menurutnya, perkembangan dunia dan situasi dalam negeri saat ini amat dinamis. Oleh karena itu, kata dia, perencanaan juga harus tepat dan benar. "Asumsi atau peranggapan juga harus benar," imbuhnya.
Dengan demikian bila ada perkembangan dan dinamika sepanjang tahun, dan bisa saja menyangkut APBN, ada perubahan atau adjustment. "Tetapi bagaimanapun rencana yang kita susun harus mempertimbangkan semua aspek yang mungkin akan sangat menentukan keberhasilan kita tahun depan," kata SBY.
Selain itu, SBY juga mengungkapkan bahwa masukan yang didapat dari Komite Ekonomi Nasional (KEN) sangat bermanfaat, dan termasuk prioritas yang tidak dapat diindahkan. Presiden berharap rencana kerja akan realistik, tepat, dan yang penting dapat dicapai.
"Rencana yang bagus adalah rencana sederhana. Yang penting bisa dilaksanakan dan mencapai tujuan dan sasaran yang kita rencanakan," ungkapnya.
(gpr)