Kementerian ESDM miliki Dirjen Migas baru
A
A
A
Sindonews.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik melantik Edy Hermantoro menjadi Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Kementerian ESDM, menggantikan Evita Herawati Legowo yang pensiun pada 1 Desember 2012.
Setelah Evita Herawati Legowo pensiun, pria kelahiran Yogyakarta, 7 Oktober 1956 yang sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris Direktorat Jenderal Migas dikukuhkan untuk menduduki kursi Evita. Alumni Fakultas Geologi UPN Veteran Yogyakarta ini mengawali kariernya di Kementerian ESDM sejak 1987 hingga kini.
Sebelum menjadi Dirjen Migas, Edy pernah menempati sejumlah posisi penting di Kementerian ESDM. Beberapa jabatan yang pernah diembannya, antara lain Kepala Biro Perencanaan dan Operasi di Sekretariat Jenderal Kementerian ESDM pada 2007-Juli 2008. Kemudian menjabat sebagai Direktur Pembinaan Hulu Minyak dan Gas Dirjen Migas pada Juli 2008–Juli 2012. Bahkan, representatif Indonesia di OPEC juga dijabatnya hingga Desember 2008.
Dalam pelantikan tersebut, tampak hadir Kepala Polri Jenderal Timur Pradopo, Badan Intelejen Negara Letnan Jenderal Marciano Norman, dan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Mardiasmo.
Menurut Wacik, undangan tersebut disampaikan secara khusus karena Kementerian ESDM merupakan sektor yang sangat strategis sehingga memerlukan pengawalan. “Proyek-proyek ESDM sangatlah strategis bagi negara. Tak kurang dari Rp400 triliun Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dikelola di Kementerian ini. Betapa riskannya jikalau proyek-proyek tersebut terganggu,” tutur Jero, di kantor Kementerian ESDM Jakarta, Kamis (30/01/2013).
Selain Edy, sumpah jabatan juga dilakukan oleh Rida Mulyana menempati posisi Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi menggantikan Kardaya Warnika. Kemudian Hadi Purnomo dikukuhkan sebagai Sekjen Dewan Energi Nasional dan FX dan Sutjiastoto sebagai Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan ESDM.
Setelah Evita Herawati Legowo pensiun, pria kelahiran Yogyakarta, 7 Oktober 1956 yang sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris Direktorat Jenderal Migas dikukuhkan untuk menduduki kursi Evita. Alumni Fakultas Geologi UPN Veteran Yogyakarta ini mengawali kariernya di Kementerian ESDM sejak 1987 hingga kini.
Sebelum menjadi Dirjen Migas, Edy pernah menempati sejumlah posisi penting di Kementerian ESDM. Beberapa jabatan yang pernah diembannya, antara lain Kepala Biro Perencanaan dan Operasi di Sekretariat Jenderal Kementerian ESDM pada 2007-Juli 2008. Kemudian menjabat sebagai Direktur Pembinaan Hulu Minyak dan Gas Dirjen Migas pada Juli 2008–Juli 2012. Bahkan, representatif Indonesia di OPEC juga dijabatnya hingga Desember 2008.
Dalam pelantikan tersebut, tampak hadir Kepala Polri Jenderal Timur Pradopo, Badan Intelejen Negara Letnan Jenderal Marciano Norman, dan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Mardiasmo.
Menurut Wacik, undangan tersebut disampaikan secara khusus karena Kementerian ESDM merupakan sektor yang sangat strategis sehingga memerlukan pengawalan. “Proyek-proyek ESDM sangatlah strategis bagi negara. Tak kurang dari Rp400 triliun Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dikelola di Kementerian ini. Betapa riskannya jikalau proyek-proyek tersebut terganggu,” tutur Jero, di kantor Kementerian ESDM Jakarta, Kamis (30/01/2013).
Selain Edy, sumpah jabatan juga dilakukan oleh Rida Mulyana menempati posisi Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi menggantikan Kardaya Warnika. Kemudian Hadi Purnomo dikukuhkan sebagai Sekjen Dewan Energi Nasional dan FX dan Sutjiastoto sebagai Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan ESDM.
(rna)