Kemenhub akan minta Batavia serahkan akses reservasi

Sabtu, 02 Februari 2013 - 19:38 WIB
Kemenhub akan minta...
Kemenhub akan minta Batavia serahkan akses reservasi
A A A
Sindonews.com - Direktur Angkutan Udara Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Djoko Murjatmodjo berencana akan meminta kepada manajemen Batavia atau kurator yang ditunjuk untuk menyerahkan akses reservasi kepada pemerintah pada awal pekan depan atau Senin (4/2/2013).

"Sehingga tidak ada pihak-pihak yang memanfaatkan situasi ini dengan membuat reservasi baru," ujar Djoko seperti dilansir dari situs resmi Kementerin Perhubungan, Sabtu (2/2/2013).

Jika dikalkulasi, lanjut dia, nilai reservasi bisa mencapai miliaran rupiah. Sementara, tiga maskapai penerbangan nasional yaitu Citilink Indonesia, Mandala Airlines, dan Travel Express akan mengangkut penumpang eks Batavia Air tanpa dikenakan biaya tambahan apapun, kecuali tambahan Rp5 ribu per penumpang sebagai pengganti biaya asuransi yang dibayarkan saat penukaran tiket Batavia Air dengan maskapai yang akan menerbangkannya.

Ketiga maskapai tersebut harus diapresiasi oleh pemerintah. "Kami memberikan insentif atas pengorbankan maskapai ini, yaitu dengan memberikan rute yang sebelumnya dilayani Batavia kepada tiga maskapai ini," ujar Djoko.

Dia mengakui, ada maskapai yang ikut membangtu menerbangkan penumpang eks Batavia, namun tikda di beri rute. Karena, mereka mengenakan tambahan. "Artinya, mau membantu tapi masih membebani penumpang," katanya.

Sementara, Kapuskom Publik Kementerian Perhubungan, Bambang S Ervan mengatakan, rute yang diberikan kepada maskapai penerbangan nasional adalah rute yang selama ini sudah diterbangkan oleh Batavia Air. "Bukan rute baru atau rute tambahan," ucap Bambang menegaskan.

Bambang menuturkan, pemberian izin rute harus mempertimbangkan supply and demand. Jika satu rute eks Batavia sudah diberikan kepada satu maskapai, maka tidak akan diberikan kepada maskapai lain. Misalnya, rute eks Batavia CGK-PKU yang sudah diserahkan Mandala, maka saat Travel Express mengajukan permohonan tidak dikabulkan. "Prinsipnya tidak ada penambahan slot time, hanya berupa pengalihan. Jadi keseimbangan tetap terjaga," jelas Bambang.

Selain itu, pemberian rute juga mempertimbangkan pada siapa yang melakukan pengajukan terlebih dahulu. Sehingga dia mendapat hak prioritas.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8593 seconds (0.1#10.140)