Minimnya kuota daging picu pengusaha jadi menyuap

Minggu, 03 Februari 2013 - 13:26 WIB
Minimnya kuota daging...
Minimnya kuota daging picu pengusaha jadi menyuap
A A A
Sindonews.com - Para pengusaha daging sapi yang tergabung dalam Komite Daging Sapi Jakarta Raya (KDS Jakarta) berpendapat, minimnya kuota impor daging sapi yang ditetapkan Kementerian Pertanian (Kementan) menyebabkan pengusaha kesulitan mendapatkan alokasi impor daging sapi hingga terdorong untuk melakukan suap demi mendapatkannya.

"Jadi menurut kami, ini merupakan ekses dari penurunan kuota impor daging sapi secara drastis," tandas Ketua Umum KDS Jakarta Sarman Simanjorang saat kepada Sindonews di Jakarta, Minggu (3/2/2013).

Sarman menambahkan, kuota impor daging sapi yang ditetakan Kementan sangat tidak masuk akal hingga menyebabkan banyak akibat negatif mulai dari aksi mogok pedagang sapi, adanya bakso oplosan, hingga munculnya kasus suap impor daging sapi.

"Ada demo mogok tukang jagal, daging 'celeng' (bakso yang dicampur daging babi), masuknya daging ilegal, sampai kasus suap," sebutnya.

Karena itu, dia meminta pemerintah untuk meninjau ulang kuota impor daging sapi dan menambahnya agar tidak terjadi dampak negatif lainnya.

"Artinya, demand dan supply (daging sapi) bedanya sangat tinggi. Tolong dievaluasi kembali (kuota impornya)," simpul pria yang juga Wakil Ketua Umum Kadin DKI Jakarta ini.

Seperti diketahui, baru-baru ini Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq sebagai tersangka dalam kasus suap impor daging sapi.

Luthfi yang juga anggota Komisi Pertahanan DPR bersama AF diduga menerima suap Rp1 miliar dari pengusaha importir daging berinisial AAE dan JE dari PT Indoguna Utama di kawasan Pondok Bambu Jakarta Timur. Rabu lalu, Luthfi telah digelandang KPK dari Kantor DPP PKS di Pasar Minggu.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9622 seconds (0.1#10.140)