IHSG dibayangi aksi ambil untung

Senin, 04 Februari 2013 - 08:04 WIB
IHSG dibayangi aksi...
IHSG dibayangi aksi ambil untung
A A A
Sindonews.com - Mengawali perdagangan pekan pertama bulan Februari, indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini dipredikis akan dibayangi aksi ambil untung (profit taking).

"Pada perdagangan Senin (4/2) diperkirakan IHSG akan berada pada support 4.448-4.468 dan resistance 4.525-4.532," terang Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada, Senin (4/2/2013).

IHSG berpola shooting star dekati upper bollinger bands (UBB). MACD cenderung naik dengan histogram positif yang sedikit memanjang. RSI, William's %R, dan Stochastic berhasil melewati area overbought.

Pola yang berbeda disajikan IHSG pada intraday perdagangan di akhir pekan. "Meski menguat namun, mulai terlihat adanya tekanan jual pada IHSG sehingga tidak sepenuhnya berhasil bertahan di area resistennya," kata Reza.

Adanya profit taking, lanjut Reza, bisa saja terjadi. "Jika nantinya tidak ada data-data yang mampu signifikan menahan laju pelemahan tersebut," simpulnya.

Pada perdagangan akhir pekan kemarin, perkiraan akan melemahnya IHSG karena rilis inflasi dan imbas pelemahan bursa saham AS dan Eropa terpatahkan dengan kenaikan yang terjadi.

Kondisi ini terjadi setelah bursa saham Asia bergerak positif merespon rilis kenaikan indeks manufaktur China versi HSBC. Rilis inflasi memang di atas perkiraan namun, pelaku pasar kemungkinan mencoba untuk realistis dan tidak terlalu merespon negatif karena secara historis inflasi di bulan Januari memang meningkat.

"Dengan kondisi riil di lapangan pun juga mendukung terjadinya kenaikan inflasi, sehingga ketika dirilis inflasi Januari meningkat, pelaku pasar memaklumi," tegasnya.

Sepanjang perdagangan akhir pekan kemarin, IHSG menyentuh level 4.519,46 (level tertingginya) jelang akhir sesi 1 dan menyentuh level 4.457,45 (level terendahnya) di awal sesi 1 dan akhirnya berhasil bertengger di level 4.481,63.

Volume perdagangan menurun dan nilai total transaksi meningkat. Investor asing mencatatkan nett buy dengan kenaikan nilai transaksi beli dan penurunan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett sell.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6698 seconds (0.1#10.140)