Industri fashion perlu kebijakan strategis
A
A
A
Sindonews.com - Industri fashion Indonesia masih menghadapi beberapa kendala yang perlu ditangani bersama. Di antaranya, para pelaku mode Indonesia masih belum menyadari pentingnya inovasi berbasis budaya lokal, peranan branding dalam membangun daya saing produk fashion serta tanggung jawab sosial dan lingkungan hidup.
"Selain itu, kita juga perlu untuk menentukan arah dan kebijakan strategis dan terpadu sebagai pedoman bagi para pemangku kepentingan fesyen Indonesia," kata Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan, Gunaryo dalam rilisnya di Jakarta, Selasa (5/2/2013).
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), selama periode 2007-2011 ekspor fashion Indonesia mengalami tren positif sebesar 12,4 persen, dengan negara tujuan ekspor utama Amerika Serikat, Singapura, Jerman, Hong Kong, dan Australia.
Selama periode Januari-Oktober 2012, data ekspor fashion mencapai USD11,64 miliar, meningkat 1,76 persen dibanding nilai ekspor periode sebelumnya. Tren peningkatan tersebut diharapkan terus berlangsung seiring dengan membaiknya kondisi perekonomian global.
"Selain itu, kita juga perlu untuk menentukan arah dan kebijakan strategis dan terpadu sebagai pedoman bagi para pemangku kepentingan fesyen Indonesia," kata Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan, Gunaryo dalam rilisnya di Jakarta, Selasa (5/2/2013).
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), selama periode 2007-2011 ekspor fashion Indonesia mengalami tren positif sebesar 12,4 persen, dengan negara tujuan ekspor utama Amerika Serikat, Singapura, Jerman, Hong Kong, dan Australia.
Selama periode Januari-Oktober 2012, data ekspor fashion mencapai USD11,64 miliar, meningkat 1,76 persen dibanding nilai ekspor periode sebelumnya. Tren peningkatan tersebut diharapkan terus berlangsung seiring dengan membaiknya kondisi perekonomian global.
(izz)