Pertamina Jateng-DIY minta tambahan alokasi elpiji 3 Kg
A
A
A
Sindonews.com - Pertamina Jawa Tengah-DIY meminta tambahan alokasi elpiji 3 kilogram (kg) kepada pemerintah pusat. Sebab, kecenderungan konsumsi warga dua provinsi bertetangga tersebut terhadap elpiji subsidi terus meningkat.
Assistent Manager External Relation Pertamina Jateng-DIY, Heppy Wulansari mengatakan, rata-rata tingkat konsumsi warga Jateng dan DIY terhadap elpiji 3 kg meningkat 7 persen per tahun. Peningkatan tersebut dipengaruhi sejumlah fakto, mulai dari bertambahnya jumlah konsumen rumah tangga, hingga melonjaknya Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang bahan bakar usahanya tergantung pada elpiji 3 kg.
Menurut Heppy, kondisi ini harus diantisipasi. Jika tidak, bisa berimbas pada ketersediaan elpiji bersubsidi di pasaran. "Makanya kita minta tambahan alokasi. Usulan permintaan sudah kita ajukan kepada gubernur. Nanti gubernur yang meneruskan ke Presiden RI. Sebab penentu alokasi memang pemerintah pusat," kata Heppy, Rabu (6/2/2013).
Pertamina, kata dia, meminta tambahan alokasi sebanyak 15 persen yang dihitung dari realisasi penyaluran elpiji 3 kg pada 2012. Untuk Provinsi DIY, realisasi tahun lalu, sebanyak 20.674.205 tabung elpiji 3 kg. Praktis, usulan alokasi untuk 2013, sebanyak 23.775.336 tabung.
Sementara, realisasi distribusi untuk Provinsi Jateng pada 2012 sebanyak 192.853.064 tabung. Sehingga, perlu tambahan sebanyak 221.781.024 tabung. "Semoga saja usulan tambahan alokasi ini disetujui," katanya.
Kasi Perdagangan pada Dinas Perdagangan dan Pengelolaan Pasar Kabupaten Kudus, Sofyan Duhri mengakui tingkat konsumsi warga terhadap elpiji 3 kg naik. Karena itu, pihaknya mengajukan tambahan alokasi elpiji untuk Kabupaten Kudus kepada Dirjen Migas. Sebab alokasi 2012, Kudus hanya dijatah 5.221.348 tabung. "Tambahan yang kita ajukan 15 persen dari alokasi awal. Jika disetujui maka Kudus akan mendapatkan jatah sebanyak 6.004.293 tabung," tandasnya.
Assistent Manager External Relation Pertamina Jateng-DIY, Heppy Wulansari mengatakan, rata-rata tingkat konsumsi warga Jateng dan DIY terhadap elpiji 3 kg meningkat 7 persen per tahun. Peningkatan tersebut dipengaruhi sejumlah fakto, mulai dari bertambahnya jumlah konsumen rumah tangga, hingga melonjaknya Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang bahan bakar usahanya tergantung pada elpiji 3 kg.
Menurut Heppy, kondisi ini harus diantisipasi. Jika tidak, bisa berimbas pada ketersediaan elpiji bersubsidi di pasaran. "Makanya kita minta tambahan alokasi. Usulan permintaan sudah kita ajukan kepada gubernur. Nanti gubernur yang meneruskan ke Presiden RI. Sebab penentu alokasi memang pemerintah pusat," kata Heppy, Rabu (6/2/2013).
Pertamina, kata dia, meminta tambahan alokasi sebanyak 15 persen yang dihitung dari realisasi penyaluran elpiji 3 kg pada 2012. Untuk Provinsi DIY, realisasi tahun lalu, sebanyak 20.674.205 tabung elpiji 3 kg. Praktis, usulan alokasi untuk 2013, sebanyak 23.775.336 tabung.
Sementara, realisasi distribusi untuk Provinsi Jateng pada 2012 sebanyak 192.853.064 tabung. Sehingga, perlu tambahan sebanyak 221.781.024 tabung. "Semoga saja usulan tambahan alokasi ini disetujui," katanya.
Kasi Perdagangan pada Dinas Perdagangan dan Pengelolaan Pasar Kabupaten Kudus, Sofyan Duhri mengakui tingkat konsumsi warga terhadap elpiji 3 kg naik. Karena itu, pihaknya mengajukan tambahan alokasi elpiji untuk Kabupaten Kudus kepada Dirjen Migas. Sebab alokasi 2012, Kudus hanya dijatah 5.221.348 tabung. "Tambahan yang kita ajukan 15 persen dari alokasi awal. Jika disetujui maka Kudus akan mendapatkan jatah sebanyak 6.004.293 tabung," tandasnya.
(izz)