Prospek bisnis grup MNC masih menjanjikan
A
A
A
Sindonews.com - PT Bhakti Investama Tbk (BHIT) mencatatkan pendapatan bersih mencapai Rp9,6 triliun sepanjang 2012. Nilai ini tumbuh 25 persen dari periode sama tahun sebelumnya senilai Rp7,7 triliun.
Sementara grup MNC lainnya, yaitu PT Global Mediacom Tbk (BMTR) mencatat pertumbuhan kinerja keuangan. Sepanjang 2012, perseroan mencatat pendapatan mencapai Rp8,7 triliun yang naik 22 persen dari tahun sebelumnya. Sementara laba bersih mencapai Rp1,1 triliun yang tumbuh 46 persen dari periode sebelumnya.
Selanjutnya, PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) juga berhasil membukukan pendapatan 2012 mencapai Rp6,1 triliun. Nilai tersebut tumbuh 13 persen dari tahun lalu senilai Rp5,4 triliun. Sementara laba bersihnya senilai Rp1,6 triliun, tumbuh 51 persen dari tahun sebelumnya.
Kepala analis MNC Securities, Edwin Sebayang mengatakan, prospek saham grup MNC masih menjanjikan ke depan. Hal ini bisa dilihat dari rencana aksi korporasi BHIT yang kedepannya akan ekspansi di beberapa sektor.
Perseroan selanjutnya akan melakukan ekspansi ke sektor pertambangan, jalan tol, dan perbankan. "Grup MNC sangat prospektif karena akan melakukan ekspansi bukan dengan utang," ujar Edwin saat acara MNC's Group Stock Update 2013 di MNC Tower, Kebon Sirih, Jakarta, Rabu (6/2/2013).
Dia menilai, rencana perseroan untuk mengembangkan portofio bisnis di sektor tambang akan positif. Hal ini melihat dari potensi pertumbuhan perekonomian di China dan India.
Bahkan, harga komoditas sudah menunjukkan tren naik, yang didominasi harga minyak sawit mentah (CPO) sebanyak 8,2 persen. Sedangkan batu bara masih mencatat pertumbuhan 0,9 persen.
Dia juga menilai perseroan sebaiknya tidak hanya sebatas jual beli batu bara, namun sebaiknya mengarah ke membangun pembangkit listrik. "Sebaiknya harus menuju ke power plant supaya lebih efisien," ujarnya.
Diketahui, BHIT mencatat kenaikan laba bersih yang signifikan sebesar 178 persen, dari Rp244 miliar di tahun 2011 menjadi Rp679 miliar di tahun lalu. Sedangkan EBITDA tumbuh 35 persen dari Rp2,6 triliun di tahun 2011 menjadi Rp3,6 triliun di tahun 2012.
Sementara itu, BMTR menaikkan kontribusi pendapatan dari sektor berbasis media sebezar 37 persen di tahun lalu. Sedangkan MNCN mencatat kontribusi pemasukan dari iklan sebesar 88 persen dari pendapatan tahun lalu. Sedangkan kontribusi layanan tambahan berkurang 60 persen pada pemasukan tahun lalu.
Sementara grup MNC lainnya, yaitu PT Global Mediacom Tbk (BMTR) mencatat pertumbuhan kinerja keuangan. Sepanjang 2012, perseroan mencatat pendapatan mencapai Rp8,7 triliun yang naik 22 persen dari tahun sebelumnya. Sementara laba bersih mencapai Rp1,1 triliun yang tumbuh 46 persen dari periode sebelumnya.
Selanjutnya, PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) juga berhasil membukukan pendapatan 2012 mencapai Rp6,1 triliun. Nilai tersebut tumbuh 13 persen dari tahun lalu senilai Rp5,4 triliun. Sementara laba bersihnya senilai Rp1,6 triliun, tumbuh 51 persen dari tahun sebelumnya.
Kepala analis MNC Securities, Edwin Sebayang mengatakan, prospek saham grup MNC masih menjanjikan ke depan. Hal ini bisa dilihat dari rencana aksi korporasi BHIT yang kedepannya akan ekspansi di beberapa sektor.
Perseroan selanjutnya akan melakukan ekspansi ke sektor pertambangan, jalan tol, dan perbankan. "Grup MNC sangat prospektif karena akan melakukan ekspansi bukan dengan utang," ujar Edwin saat acara MNC's Group Stock Update 2013 di MNC Tower, Kebon Sirih, Jakarta, Rabu (6/2/2013).
Dia menilai, rencana perseroan untuk mengembangkan portofio bisnis di sektor tambang akan positif. Hal ini melihat dari potensi pertumbuhan perekonomian di China dan India.
Bahkan, harga komoditas sudah menunjukkan tren naik, yang didominasi harga minyak sawit mentah (CPO) sebanyak 8,2 persen. Sedangkan batu bara masih mencatat pertumbuhan 0,9 persen.
Dia juga menilai perseroan sebaiknya tidak hanya sebatas jual beli batu bara, namun sebaiknya mengarah ke membangun pembangkit listrik. "Sebaiknya harus menuju ke power plant supaya lebih efisien," ujarnya.
Diketahui, BHIT mencatat kenaikan laba bersih yang signifikan sebesar 178 persen, dari Rp244 miliar di tahun 2011 menjadi Rp679 miliar di tahun lalu. Sedangkan EBITDA tumbuh 35 persen dari Rp2,6 triliun di tahun 2011 menjadi Rp3,6 triliun di tahun 2012.
Sementara itu, BMTR menaikkan kontribusi pendapatan dari sektor berbasis media sebezar 37 persen di tahun lalu. Sedangkan MNCN mencatat kontribusi pemasukan dari iklan sebesar 88 persen dari pendapatan tahun lalu. Sedangkan kontribusi layanan tambahan berkurang 60 persen pada pemasukan tahun lalu.
(gpr)