Manajemen pariwisata Indonesia amburadul
A
A
A
Sindonews.com - Pelaku usaha pariwisata, Herry Ginanjar mengatakan, tingginya ongkos wisata di Indonesia tidak lepas dari belum tertatanya manajemen pariwisata, yang menghubungkan antara agen perjalanan, industri, tempat wisata, dan lainnya.
Sinergitas antara berbagai komponen pariwisata akan meminimalisir biaya pariwisata yang mesti di tanggung wisatawan.
"Di Malaysia atau Thailand, ada kerja sama antara agen perjalanan, industri, dan tempat wisata, untuk subsidi silang ongkos transportasi, makan, dan lainnya. Sehingga tarifnya lebih murah," kata Herry, Jumat (8/2/2013).
Lebih lanjut, dia menjelaskan, JAR Travels yang juga begerak sebagai agen perjalanan wisata khusus komunita, baru bisa melayani perjalanan dari Indonesia ke luar negeri. Karena, pariwisata lebih mudah di garap dengan tarif hemat.
Marketing Director JAR Travels, Aditya Aryatama mengatakan, market masyarakat yang berkunjung ke luar negeri cukup besar. Data yang dirilis Kementrian Pariwisata RI, masyarakat yang gemar melakukan traveling sebanyak 59 juta orang atau sekitar 12 persen melakukan traveling ke luar negeri. "Dari 12 persen market, kami menargetkan menarik sekitar 2 persen," kata Aditya.
Sinergitas antara berbagai komponen pariwisata akan meminimalisir biaya pariwisata yang mesti di tanggung wisatawan.
"Di Malaysia atau Thailand, ada kerja sama antara agen perjalanan, industri, dan tempat wisata, untuk subsidi silang ongkos transportasi, makan, dan lainnya. Sehingga tarifnya lebih murah," kata Herry, Jumat (8/2/2013).
Lebih lanjut, dia menjelaskan, JAR Travels yang juga begerak sebagai agen perjalanan wisata khusus komunita, baru bisa melayani perjalanan dari Indonesia ke luar negeri. Karena, pariwisata lebih mudah di garap dengan tarif hemat.
Marketing Director JAR Travels, Aditya Aryatama mengatakan, market masyarakat yang berkunjung ke luar negeri cukup besar. Data yang dirilis Kementrian Pariwisata RI, masyarakat yang gemar melakukan traveling sebanyak 59 juta orang atau sekitar 12 persen melakukan traveling ke luar negeri. "Dari 12 persen market, kami menargetkan menarik sekitar 2 persen," kata Aditya.
(izz)