IHSG miliki potensi lanjutkan pelemahan
A
A
A
Sindonews.com - Pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) masih harus menarik nafas panjang untuk siap bergerak positif pada perdagangan hari ini.
"Dengan penutupan di bawah level support 1 (pada perdagangan aksi pekan lalu), maka ada kemungkinan IHSG akan mencoba level support berikutnya," terang Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada, Senin (11/2/2013).
Reza menyebutkan, pada perdagangan hari ini diperkirakan IHSG akan berada pada support 4.468-4.477 dan resistance 4.535-4.540. Berpola bullish engulfing di bawah upper bollinger bands (UBB). MACD cenderung melemah dengan histogram positif yang sedikit turun. RSI, William's %R, dan Stochastic gagal upreversal pada area overbought.
"Akan tetapi, kami berharap jikapun terjadi pelemahan maka bersifat terbatas agar tidak menjauh dari pergerakan konsolidasinya," tandasnya.
Pada perdagngan hari Jumat yang sekaligus menutup perdagangan pekan lalu, akhirnya setelah tiga hari reli untuk mencoba ditutup di resisten terbarunya, IHSG terpaksa harus menyerah ke zona merah.
"Seperti yang pernah kami sampaikan sebelumnya, dimana ini sudah menjadi “pakem” bagi IHSG bahwa setelah ditutup di level resisten terbarunya, akan diikuti dengan pelemahan," kata Reza.
Bersamaan dengan itu, pergerakan bursa saham AS dan Eropa sebelumnya yang kurang baik turut mempengaruhi laju IHSG. Tak ketinggalan, adanya rilis kinerja emiten-emiten di Asia yang buruk sempat membuat bursa saham Asia melemah dan berimbas negatif pada IHSG.
Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 4.528,26 (level tertingginya) di awal sesi 1 dan menyentuh level 4.487,84 (level terendahnya) jelang preclosing dan akhirnya berhasil bertengger di level 4.491,27.
Volume perdagangan tercatat naik dan nilai total transaksi menurun. Investor asing mencatatkan nett sell dengan penurunan nilai transaksi beli dan kenaikan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett buy.
Pergerakan nilai tukar rupiah menguat setelah terimbas apresiasi yen setelah MenKeu Jepang, Taro Aso, mengatakan pelemahan yen yang terjadi sebelumnya terlalu cepat dari perkiraan. Di sisi lain, penguatan juga dipicu imbas rilisnya trade balance China di atas perkiraan meskipun angkanya masih lebih rendah dari rilis sebelumnya.
Angka CPI tahunan China pun dirilis lebih rendah dari sebelumnya. Pergerakan euro yang stabil terhadap USD setelah pernyataan Presiden ECB bahwa ekonomi zona Eropa akan pulih pada akhir tahun turut berimbas positif pada pergerakan rupiah.
Bursa saham Asia sempat masuk ke zona merah sebelum akhirnya menguat setelah rilis data ekspor China yang tumbuh di atas perkiraan dan CPI China yang masih dinilai stabil.
Sebelumnya, pelemahan terjadi setelah Sony Corp. merilis kinerja yang kurang baik, sehingga memicu penurunan saham-saham teknologi lainnya dan penilaian bahwa ekonomi Eropa akan terguncang dengan penguatan euro.
Bursa saham Eropa rebound setelah merespon kenaikan trade balance China dan Jerman. Selain itu, dikabarkan para petinggi Uni Eropa dalam pertemuan di Brussel menyepakati anggaran 7 tahun yang memotong pengeluaran untuk pertama kalinya.
Draft akhir untuk anggaran 2014-2020 menetapkan batas pengeluaran senilai 960 miliar euro (USD1,3 triliun), turun dari pengajuan sebelumnya senilai 1,047 triliun euro dan kurang dari 994 miliar euro yang dihabiskan dalam siklus anggaran saat ini.
Kenaikan industrial production Italia, Swedia, dan Slovakia turut memberikan sentimen positif. Bursa saham AS mengikuti bursa saham Eropa yang positif setelah merespon rilis kinerja emiten yang masih ada di atas estimasi, tercapainya persetujuan anggaran dari zona Eropa, dan kenaikan saham-saham teknologi, antara lain Apple Inc., Hewlett-Packard Co., dan Linkedln Corp.
Sebanyak 75 persen dari 341 emiten dalam S&P500 yang telah merilis laporan keuangannya berhasil melampui estimasi keuntungan dan 67 persen melampaui estimasi penjualan.
"Dengan penutupan di bawah level support 1 (pada perdagangan aksi pekan lalu), maka ada kemungkinan IHSG akan mencoba level support berikutnya," terang Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada, Senin (11/2/2013).
Reza menyebutkan, pada perdagangan hari ini diperkirakan IHSG akan berada pada support 4.468-4.477 dan resistance 4.535-4.540. Berpola bullish engulfing di bawah upper bollinger bands (UBB). MACD cenderung melemah dengan histogram positif yang sedikit turun. RSI, William's %R, dan Stochastic gagal upreversal pada area overbought.
"Akan tetapi, kami berharap jikapun terjadi pelemahan maka bersifat terbatas agar tidak menjauh dari pergerakan konsolidasinya," tandasnya.
Pada perdagngan hari Jumat yang sekaligus menutup perdagangan pekan lalu, akhirnya setelah tiga hari reli untuk mencoba ditutup di resisten terbarunya, IHSG terpaksa harus menyerah ke zona merah.
"Seperti yang pernah kami sampaikan sebelumnya, dimana ini sudah menjadi “pakem” bagi IHSG bahwa setelah ditutup di level resisten terbarunya, akan diikuti dengan pelemahan," kata Reza.
Bersamaan dengan itu, pergerakan bursa saham AS dan Eropa sebelumnya yang kurang baik turut mempengaruhi laju IHSG. Tak ketinggalan, adanya rilis kinerja emiten-emiten di Asia yang buruk sempat membuat bursa saham Asia melemah dan berimbas negatif pada IHSG.
Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 4.528,26 (level tertingginya) di awal sesi 1 dan menyentuh level 4.487,84 (level terendahnya) jelang preclosing dan akhirnya berhasil bertengger di level 4.491,27.
Volume perdagangan tercatat naik dan nilai total transaksi menurun. Investor asing mencatatkan nett sell dengan penurunan nilai transaksi beli dan kenaikan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett buy.
Pergerakan nilai tukar rupiah menguat setelah terimbas apresiasi yen setelah MenKeu Jepang, Taro Aso, mengatakan pelemahan yen yang terjadi sebelumnya terlalu cepat dari perkiraan. Di sisi lain, penguatan juga dipicu imbas rilisnya trade balance China di atas perkiraan meskipun angkanya masih lebih rendah dari rilis sebelumnya.
Angka CPI tahunan China pun dirilis lebih rendah dari sebelumnya. Pergerakan euro yang stabil terhadap USD setelah pernyataan Presiden ECB bahwa ekonomi zona Eropa akan pulih pada akhir tahun turut berimbas positif pada pergerakan rupiah.
Bursa saham Asia sempat masuk ke zona merah sebelum akhirnya menguat setelah rilis data ekspor China yang tumbuh di atas perkiraan dan CPI China yang masih dinilai stabil.
Sebelumnya, pelemahan terjadi setelah Sony Corp. merilis kinerja yang kurang baik, sehingga memicu penurunan saham-saham teknologi lainnya dan penilaian bahwa ekonomi Eropa akan terguncang dengan penguatan euro.
Bursa saham Eropa rebound setelah merespon kenaikan trade balance China dan Jerman. Selain itu, dikabarkan para petinggi Uni Eropa dalam pertemuan di Brussel menyepakati anggaran 7 tahun yang memotong pengeluaran untuk pertama kalinya.
Draft akhir untuk anggaran 2014-2020 menetapkan batas pengeluaran senilai 960 miliar euro (USD1,3 triliun), turun dari pengajuan sebelumnya senilai 1,047 triliun euro dan kurang dari 994 miliar euro yang dihabiskan dalam siklus anggaran saat ini.
Kenaikan industrial production Italia, Swedia, dan Slovakia turut memberikan sentimen positif. Bursa saham AS mengikuti bursa saham Eropa yang positif setelah merespon rilis kinerja emiten yang masih ada di atas estimasi, tercapainya persetujuan anggaran dari zona Eropa, dan kenaikan saham-saham teknologi, antara lain Apple Inc., Hewlett-Packard Co., dan Linkedln Corp.
Sebanyak 75 persen dari 341 emiten dalam S&P500 yang telah merilis laporan keuangannya berhasil melampui estimasi keuntungan dan 67 persen melampaui estimasi penjualan.
(rna)