Margin rendah, saham Apple jatuh 33%
A
A
A
Sindonews.com - Margin keuntungan Apple Inc 's kembali jatuh ke tingkat terendah sejak debut penjualan iPhone pada 2007. Kondisi ini terjadi akibat persaingan dan kurangnya teroboson perusahaan terhadap produk dengan harga yang lebih rendah.
Keprihatinan atas margin memicu penurunan 33 persen saham Apple dari rekor tertinggi USD705,07 pada 21 September lalu, menjadikan saham dengan performa terburuk dalam 500 Indeks Standard & Poor, pada periode yang sama.
Pekan lalu, Apple mengatakan, dewan dan manajemen sedang membahas pengembalian uang kepada pemegang saham, setelah usulan Greenlight Capital Inc's, David Einhorn untuk membayar lebih dari USD137,1 miliar dalam bentuk tunai dan surat berharga.
Penurunan kuartal terakhir dalam laba kotor menjadi 39 persen dari 45 persen pada tahun sebelumnya, disebabkan pengenalan mini iPad dengan biaya yang lebih tinggi dan pemotongan harga untuk produk yang sudah ada.
"Ini hampir mustahil Apple mempertahankan margin dalam beberapa tahun terakhir. Meski sudah bisa mengisi cukup banyak apa pun yang mereka inginkan untuk produk mereka, tetapi persaingan semakin sengit," kata David Yoffie, profesor dari Harvard Business School, seperti dilansir Bloomberg, Senin (11/2/2013).
Sebuah tantangan sentral memperlambat penjualan iPhone, produk Apple terlaris dan paling menguntungkan yang menyumbang 56 persen pendapatan. Di mana Samsung Electronics Co, HTC Corp dan saingan lainnya memperkenalkan smartphone murah dan fitur tablet berbasis perangkat lunak Android Google Inc's.
Keprihatinan atas margin memicu penurunan 33 persen saham Apple dari rekor tertinggi USD705,07 pada 21 September lalu, menjadikan saham dengan performa terburuk dalam 500 Indeks Standard & Poor, pada periode yang sama.
Pekan lalu, Apple mengatakan, dewan dan manajemen sedang membahas pengembalian uang kepada pemegang saham, setelah usulan Greenlight Capital Inc's, David Einhorn untuk membayar lebih dari USD137,1 miliar dalam bentuk tunai dan surat berharga.
Penurunan kuartal terakhir dalam laba kotor menjadi 39 persen dari 45 persen pada tahun sebelumnya, disebabkan pengenalan mini iPad dengan biaya yang lebih tinggi dan pemotongan harga untuk produk yang sudah ada.
"Ini hampir mustahil Apple mempertahankan margin dalam beberapa tahun terakhir. Meski sudah bisa mengisi cukup banyak apa pun yang mereka inginkan untuk produk mereka, tetapi persaingan semakin sengit," kata David Yoffie, profesor dari Harvard Business School, seperti dilansir Bloomberg, Senin (11/2/2013).
Sebuah tantangan sentral memperlambat penjualan iPhone, produk Apple terlaris dan paling menguntungkan yang menyumbang 56 persen pendapatan. Di mana Samsung Electronics Co, HTC Corp dan saingan lainnya memperkenalkan smartphone murah dan fitur tablet berbasis perangkat lunak Android Google Inc's.
(dmd)