Mari Elka akan 'blusukan' cari dukungan
A
A
A
Sindonews.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Mari Elka Pangestu, yang kini masuk bursa calon Direktur Jenderal World Trade Organisastion (WTO) mengatakan akan 'blusukan' ke luar negeri. Tujuannya, untuk menggalang dukungan dari berbagai negara.
"Jadi sekarang prosesnya, kita akan melakukan pendekatan ke berbagai negara," kata Mari Elka saat ditemui di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu (13/2/2013).
Mari menyebut negara-negara Afrika dan Arab sebagai sasaran utamanya dalam menggalang dukungan. "Kita akan melakukan touring, promosi ke berbagai negara utama dan juga grup Afrika, grup Arab, untuk menjelaskan visi kita, bagaimana kita ingin memperkuat sistem perdagangan dunia," tutur dia.
Mantan Menteri Perdagangan ini menjelaskan, pihaknya akan memperjuangkan kepentingan negara-negara berkembang jika pada nantinya terpilih menjadi Dirjen WTO. Hal inilah yang akan disampaikannya untuk mendapatkan dukungan dari negara-negara berkembang.
"Institusi yang namanya WTO dengan berbagai kepentingan yang kita anggap penting. Misalnya untuk menjamin bahwa kepentingan negara berkembang itu selalu menjadi integral dalam proses negosiasi Doha," ujar Mari.
"Jadi sekarang prosesnya, kita akan melakukan pendekatan ke berbagai negara," kata Mari Elka saat ditemui di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu (13/2/2013).
Mari menyebut negara-negara Afrika dan Arab sebagai sasaran utamanya dalam menggalang dukungan. "Kita akan melakukan touring, promosi ke berbagai negara utama dan juga grup Afrika, grup Arab, untuk menjelaskan visi kita, bagaimana kita ingin memperkuat sistem perdagangan dunia," tutur dia.
Mantan Menteri Perdagangan ini menjelaskan, pihaknya akan memperjuangkan kepentingan negara-negara berkembang jika pada nantinya terpilih menjadi Dirjen WTO. Hal inilah yang akan disampaikannya untuk mendapatkan dukungan dari negara-negara berkembang.
"Institusi yang namanya WTO dengan berbagai kepentingan yang kita anggap penting. Misalnya untuk menjamin bahwa kepentingan negara berkembang itu selalu menjadi integral dalam proses negosiasi Doha," ujar Mari.
(izz)