Total E&P belum dapat kepastian blok Mahakam

Rabu, 13 Februari 2013 - 17:26 WIB
Total E&P belum dapat...
Total E&P belum dapat kepastian blok Mahakam
A A A
Sindonews.com - Head Development Media Relation Total E&P Indonesie selaku operator blok Mahakam, Kristanto Hartadi mengakui sampai saat ini belum ada pembicaraan final tentang perpanjangan kontrak blok tersebut.

Bahkan, soal apakah bakal ada perpanjangan kontrak ke Total E&P Indonesie belum jelas terlihat. “Proses pembicaraan dengan pemerintah saja sekarang belum ada lagi. Kalau mengarah ke Total ya, akhirnya itu menjadi keputusan pemerintah,” papar Kristanto di Jakarta, Rabu (13/2/2013).

Dikatakannya, Total sudah mengajukan perpanjangan kontrak sejak 2008. Namun hingga kini pihaknya juga masih menunggu. Adapun kemungkinan pembahasan terkait dengan investasi. “Kami menunggu semoga prosesnya segera selesai,” kata dia.

Kristanto juga mengungkapkan, tahun ini pihaknya telah mengeluarkan anggaran sebesar Rp25 triliun untuk investasi blok Mahakam. Adapun dana tersebut digunakan untuk eksplorasi dan pengembangan. “Kalau tidak dilakukan itu maka akan ada penurunan 50 persen,” ungkapnya.

Sebelumnya, Sekretaris SKK Migas, Gde Pradyana mengakui jika tidak ditemukan cadangan gas baru yang diproduksi secara konstan maka gas blok Mahakam akan habis 4-5 tahun lagi.

Adapun produksi gas perusahaan gas asal Prancis, PT Total E&P Indonesie dari blok Mahakam sekitar 0,6 miliar kaki kubik per tahun, dengan recovery factor 50 persen. “Jadi kalau jumlah produksi itu konstan maka dalam 4-5 tahun ke depan sudah habis,” ungkapnya.

Namun, lanjutnya, karena produksi Total terus menurun, maka habisnya mungkin bisa sedikit lebih lama. Dengan demikian kemungkinan pada 2017 diperkirakan masih ada sisa cadangan terbukti sekitar 2 triliun kaki kubik (tcf) dan kemungkinan masih bisa bertambah.

Menurut Gde, penambahan cadangan Mahakam masih dimungkinkan asal dilakukan investasi untuk melakukan kegiatan eksplorasi. Dengan demikian, lanjutnya, siapapun yang menjadi operator Mahakam setelah habis kontrak pada 2017 harus menyediakan anggaran eksplorasi yang cukup besar untuk menambah cadangan.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0651 seconds (0.1#10.140)