Industri otomotif Indonesia diprediksi tumbuh pesat

Rabu, 13 Februari 2013 - 19:08 WIB
Industri otomotif Indonesia diprediksi tumbuh pesat
Industri otomotif Indonesia diprediksi tumbuh pesat
A A A
Sindonews.com - Principal Consultant, Automotive & Transportation Practice-Asia Pacific, Frost & Sullivan, Dushyant Sinha memprediksi di bawah penerapan ASEAN Economic Community (AEC) Indonesia akan lebih mengkapitalisasikan pasarnya yang besar dan tumbuh dengan pesat.

Menurutnya, manufaktur lokal otomotif Indonesia tampaknya akan mengalami lompatan besar seiring semakin menariknya posisi Indonesia sebagai pusat kawasan untuk produksi. "Akan ada peningkatan aktivitas persaingan seiring semakin menariknya Indonesia dalam hal ukuran pasar yang besar, biaya yang rendah dan terbukanya akses regional," kata Sinha dalam keterangan tertulis, Rabu (13/2/2013).

Peningkatan jumlah dealer, juga akan terjadi seiring masuknya pemain-pemain baru yang mampu mengatasi kompleksitas geografis pasar. "Tingkat ekspor diperkirakan akan tumbuh karena AEC dan FTA akan mempermudah para OEM untuk mendirikan basis perakitan dan memasok ke pasar lain," ujarnya.

Sinha mengatakan, basis vendor yang relatif 'belum berkembang' kemungkinan akan mendapatkan dorongan seiring masuknya OEM ke Indonesia dan melayani wilayah tersebut.

Pihaknya juga memprediksi ekspor kendaraan Thailand akan lebih berkembang di dalam dan di luar kawasan ASEAN. Thailand memiliki jaringan pemasok paling maju di wilayah ini dan kemungkinan akan tetap dalam kondisi yang sama dibawah naungan AEC.

"Namun, AEC tampaknya kurang menguntungkan untuk sektor otomotif Malaysia, karena dominasi pemain nasional akan berada di bawah tekanan dan efeknya akan memengaruhi seluruh rantai nilai," tambahnya.

Sinha menuturkan, konsentrasi pasar di Malaysia cenderung meningkat seiring masuknya pemain baru ke pasar dan menantang dominasi Proton&Perodua. Dealer-dealer akan bertambah seiring dengan pendatang baru yang masuk dan mencoba untuk meningkatkan eksistensi mereka.

"Implementasi AEC akan menyulitkan para pemain lokal dan lemahnya daya saing mereka akan cenderung meredam tingkat ekspor," katanya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3495 seconds (0.1#10.140)