Alokasi gas domestik akan melebihi ekspor
A
A
A
Sindonews.com - Satuan Kerja Khusus Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyatakan, alokasi gas domestik pada 2013 akan lebih besar ketimbang ekspor.
Alokasi gas untuk domestik diperkirakan mencapai 4 miliar mmscfd per hari. Sengdagkan, alokasi gas untuk ekspor diperkirakan sedikit lebih kecil, yakni sebesar 3,8 miliar mmscfd.
"Tahun ini, alokasi gas domestik sudah akan melebihi dibanding ekspor. Kira-kira 4 miliar mmscfd per hari. Ekspor cuma 3,8 miliar mmscfd," ungkap Kepala SKK Migas, Rudi Rubiandini usai membuka Rapat Kerja SKK Migas di City Plaza, Jakarta, Kamis (14/2/2013).
Menurut dia, jika target alokasi gas domestik ini tercapai, ini pertama kalinya alokasi gas untuk domestik melebihi gas yang diekpor. "FSRU harus segera bergerak supaya 2015 sudah ada tambahan. Ini akan pertama kali terjadi," ujarya.
Seperti diketahui, baru-baru ini Kementerian ESDM mengumumkan peningkatan alokasi gas alam cair (liquified natural gas/LNG) untuk konsumen domestik. Setidaknya terdapat lima proyek gas yang akan menyumbang kebutuhan LNG di dalam negeri hingga 2025.
Kebijakan ini diambil dalam rangka memenuhi kebutuhan gas untuk industri dalam negeri. Seperti diketahui, pemerintah dikritik para pelaku industri karena mengekspor gas ketika industri nasional kekurangan gas.
"Dengan mempertimbangkan pasokan LNG yang sampai saat ini belum memenuhi kebutuhan gas bumi dalam negeri dan kurangnya pasokan gas bumi untuk ketahanan energi, penambahan alokasi gas ini dibuat," kata Menteri ESDM, Jero Wacik, beberapa waktu lalu.
Alokasi gas untuk domestik diperkirakan mencapai 4 miliar mmscfd per hari. Sengdagkan, alokasi gas untuk ekspor diperkirakan sedikit lebih kecil, yakni sebesar 3,8 miliar mmscfd.
"Tahun ini, alokasi gas domestik sudah akan melebihi dibanding ekspor. Kira-kira 4 miliar mmscfd per hari. Ekspor cuma 3,8 miliar mmscfd," ungkap Kepala SKK Migas, Rudi Rubiandini usai membuka Rapat Kerja SKK Migas di City Plaza, Jakarta, Kamis (14/2/2013).
Menurut dia, jika target alokasi gas domestik ini tercapai, ini pertama kalinya alokasi gas untuk domestik melebihi gas yang diekpor. "FSRU harus segera bergerak supaya 2015 sudah ada tambahan. Ini akan pertama kali terjadi," ujarya.
Seperti diketahui, baru-baru ini Kementerian ESDM mengumumkan peningkatan alokasi gas alam cair (liquified natural gas/LNG) untuk konsumen domestik. Setidaknya terdapat lima proyek gas yang akan menyumbang kebutuhan LNG di dalam negeri hingga 2025.
Kebijakan ini diambil dalam rangka memenuhi kebutuhan gas untuk industri dalam negeri. Seperti diketahui, pemerintah dikritik para pelaku industri karena mengekspor gas ketika industri nasional kekurangan gas.
"Dengan mempertimbangkan pasokan LNG yang sampai saat ini belum memenuhi kebutuhan gas bumi dalam negeri dan kurangnya pasokan gas bumi untuk ketahanan energi, penambahan alokasi gas ini dibuat," kata Menteri ESDM, Jero Wacik, beberapa waktu lalu.
(izz)