Rusia cegah perang mata uang

Sindonews.com - Tuan rumah G20, Rusia menyatakan ingin mencegah perang mata uang global dengan mendorong para pembuat kebijakan berkomitmen mencegah manipulasi nilai tukar dalam pertemuan di Moskow, akhir pekan ini.

Menteri Keuangan Rusia, Anton Siluanov mengatakan, G20 harus lebih "spesifik" menentang campur tangan nilai tukar dalam pembicaraan antar-kepala keuangan pada 16 Februari 2013.

"Negara G20 selalu memegang posisi bahwa kebijakan mata uang harus didasarkan pada kondisi pasar. Saya pikir kita harus mengambil sikap lebih spesifik tentang hal ini," kata Siluanov seperti dilansir Bloomberg, Jumat (15/2/2013).

Kelompok 20 ekonomi, yang mewakili 90 persen dari ekonomi global itu bertemu di tengah ancaman perang mata uang internasional, didorong pelemahan (devaluasi) nilai tukar untuk meningkatkan ekspor lebih kompetitif, seperti yang dilakukan Jepang.

Yen dilaporkan telah jatuh 17 persen dalam tiga bulan terakhir terhadap dolar AS, meningkatkan kekhawatiran terhadap niat para pembuat kebijakan Jepang

Dalam draf komunike G20, para pejabat menegaskan untuk "menahan diri dari devaluasi kompetitif". Mereka juga berjanji untuk melakukan pemantauan terhadap kemungkinan spillover kebijakan moneter.