RUU Perdagangan diharapkan bisa menahan impor
A
A
A
Sindonews.com - Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jawa Barat, Deddy Widjaya berharap, Randangan Undang-Undang (RUU) Perdagangan mampu mengerem produk impor. Apalagi, pada 2015 Indonesia akan menghadapi Asean Economic Community (AEC).
Menurutnya, pelaku usaha berharap dengan digulirkannya RUU Perdagangan dapat memberi angin segar bagi industri dalam negeri. Melalui RUU tersebut, lembaga legislatif bisa membuat draf yang meringankan pelaku usaha. Seperti memberi insentif dalam bentuk pembebasan pungutan resmi dan tidak resmi.
Pemerintah, lanjut dia, bisa menarik pendapatan dari pelaku industri melalui skema lainnya yang lebih meringankan. "Bagaimana kita bisa bersaing dengan produk impor, sementara biaya operasional kami tidak bisa ditekan akibat tingginya jumlah pungutan resmi dan tidak resmi," katanya, Selasa (19/2/2013).
Deddy menuturkan, ancaman terhadap industri dalam negeri, akan dirasakan di Jawa Barat. Karena, di kawasan ini terdapat ribuan industri yang bergerak di sektor tekstil dan produk tesktil (TPT), serta produk konsumtif lainnya.
Dari sisi perdagangan, Indonesia akan bersaing dengan sejumlah negara seperti Thailand dan Malaysia. Sedangkan dari sisi sumberdaya manusia (SDM), Indonesia akan berhadapan dengan Birma, Vietnam, dan beberapa negara berkembang lainnya.
Menurutnya, pelaku usaha berharap dengan digulirkannya RUU Perdagangan dapat memberi angin segar bagi industri dalam negeri. Melalui RUU tersebut, lembaga legislatif bisa membuat draf yang meringankan pelaku usaha. Seperti memberi insentif dalam bentuk pembebasan pungutan resmi dan tidak resmi.
Pemerintah, lanjut dia, bisa menarik pendapatan dari pelaku industri melalui skema lainnya yang lebih meringankan. "Bagaimana kita bisa bersaing dengan produk impor, sementara biaya operasional kami tidak bisa ditekan akibat tingginya jumlah pungutan resmi dan tidak resmi," katanya, Selasa (19/2/2013).
Deddy menuturkan, ancaman terhadap industri dalam negeri, akan dirasakan di Jawa Barat. Karena, di kawasan ini terdapat ribuan industri yang bergerak di sektor tekstil dan produk tesktil (TPT), serta produk konsumtif lainnya.
Dari sisi perdagangan, Indonesia akan bersaing dengan sejumlah negara seperti Thailand dan Malaysia. Sedangkan dari sisi sumberdaya manusia (SDM), Indonesia akan berhadapan dengan Birma, Vietnam, dan beberapa negara berkembang lainnya.
(izz)