Soal kontrak kerja, karyawan Boeing terpecah dua

Rabu, 20 Februari 2013 - 14:51 WIB
Soal kontrak kerja,...
Soal kontrak kerja, karyawan Boeing terpecah dua
A A A
Sindonews.com - Serikat pekerja Boeing Co yang mewakili sekitar 23.000 insinyur mengakui telah terjadi perpecahan antara karyawan yang menyetujui dan menolak kontrak kerja yang ditawarkan perusahaan.

Dilansir Reuters, Rabu (20/2/2013), insinyur Boeing telah menyetujui kontrak baru selama empat tahun yang akan membantu pembuat pesawat mengurangi kewajiban pensiun. Namun, hal tersebut ditentang karyawan dari tenaga teknis dengan memberikan wewenang kepada serikat kerja untuk melakukan pemogokan setiap saat.

Asosiasi Karyawan Teknik Profesional Aerospace (SPEEA) mengatakan, rencana tersebut telah disetujui 5,691 insinyur, atau 54 persen suara. Sementara serikat pekerja diberikan otorisasi pemogokan oleh 3.316 insinyur, atau 56 persen suara. Dari tenaga teknis, 3.104 atau 53 persen memilih menentang kontrak dan 3.796 atau 64 persen memberikan otorisasi.

Tercatat sebanyak 23.000 insinyur dan pekerja teknis, terutama di area Seattle manufaktur dan pembangunan Boeing, bekerja tanpa kontrak sejak November lalu.
Boeing memberikan tawaran manis bulan lalu, untuk mencocokkan 5 persen pembayaran tahunan dari kontrak terakhir, setelah kelompok kerja memilih menentang usulan sebelumnya pada Oktober lalu.

Namun, serikat buruh telah memperingatkan kesepakatan akan mengurangi manfaat pensiun, membagi tenaga kerja dan mengarah pada penghapusan pensiun seluruhnya.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9804 seconds (0.1#10.140)