AirAsia gandeng Tata perluas pasar di India
A
A
A
Sindonews.com - AirAsia Bhd, maskapai penerbangan murah terbesar di Asia Tenggara, berencana memulai usaha di India dengan menggandeng Tata Group. Langkah ini dilakukan setelah pemerintah India melonggarkan peraturan investasi di sektor angkutan udara.
AirAsia membuat aplikasi untuk Dewan Promosi Investasi Luar Negeri (FIPB) India dengan mengambil 49 persen usaha bersama Tata Sons Ltd, pemilik pabrik mobil mewah Jaguar Land Rover dan Arun Bhatia dari Telestra Tradeplace Pvt. Sesuai kesepakatan, mitra akan mencari izin operator udara.
Langkah ini akan membantu AirAsia masuk ke negara dengan pertumbuhan ekonomi terbesar, mendorong orang berpaling dari kereta api ke pesawat. Menurut perkiraan pemerintah, langkah ini akan membantu meningkatkan jumlah wisatawan domestik tiga kali lipat, sebanyak 159 juta orang per tahun pada 2021.
"Ini perusahaan patungan yang sangat kompetitif. Datang bersama-sama dari angkutan pesawat terbesar di Asia dengan kelompok perusahaan terbesar India. Sangat ideal," kata Kapil Kaul, kepala unit India CAPA, seperti dilansir Bloomberg, Rabu (20/2/2013).
Untuk membantu industri tidak terperosok dalam utang dan kerugian, Perdana Menteri Manmohan Singh pada September lalu, melonggarkan peraturan investasi asing, salah satunya dengan mendorong Jet Airways (India) Ltd memulai diskusi dengan maskapai penerbangan asal Timur Tengah, Etihad Airways.
AirAsia membuat aplikasi untuk Dewan Promosi Investasi Luar Negeri (FIPB) India dengan mengambil 49 persen usaha bersama Tata Sons Ltd, pemilik pabrik mobil mewah Jaguar Land Rover dan Arun Bhatia dari Telestra Tradeplace Pvt. Sesuai kesepakatan, mitra akan mencari izin operator udara.
Langkah ini akan membantu AirAsia masuk ke negara dengan pertumbuhan ekonomi terbesar, mendorong orang berpaling dari kereta api ke pesawat. Menurut perkiraan pemerintah, langkah ini akan membantu meningkatkan jumlah wisatawan domestik tiga kali lipat, sebanyak 159 juta orang per tahun pada 2021.
"Ini perusahaan patungan yang sangat kompetitif. Datang bersama-sama dari angkutan pesawat terbesar di Asia dengan kelompok perusahaan terbesar India. Sangat ideal," kata Kapil Kaul, kepala unit India CAPA, seperti dilansir Bloomberg, Rabu (20/2/2013).
Untuk membantu industri tidak terperosok dalam utang dan kerugian, Perdana Menteri Manmohan Singh pada September lalu, melonggarkan peraturan investasi asing, salah satunya dengan mendorong Jet Airways (India) Ltd memulai diskusi dengan maskapai penerbangan asal Timur Tengah, Etihad Airways.
(dmd)