AS buka bisnis perbankan di Myanmar
A
A
A
Sindonews.com - Myanmar akhirnya dapat membuka hubungan dengan dunia luar setelah Amerika Serikat (AS) mencabut sanksi ekonomi, Juli 2012 lalu. Bahkan, perusahaan-perusahaan dan investor AS akan berinvestasi di sana.
Dilansir Reuters, Selasa (26/2/2013), Departemen Keuangan AS mengatakan, pihaknya akan menerbitkan lisensi umum untuk empat bank terbesar di Myanmar, yaitu Myanma Economic Bank, Myanma Investment & Commercial Bank, Asia Green Development Bank dan Bank Ayeyarwady.
Langkah ini membantu menghilangkan ketidakpastian di antara perusahaan-perusahaan AS atas pembatasan hubungan mereka dengan Myanmar. Langkah tersebut diharapkan dapat meningkatkan jangkauan domestik perusahaan kartu kredit AS Visa Inc dan MasterCard Inc
Keputusan itu diumumkan menjelang kunjungan 50 eksekutif AS ke Myanmar, untuk mencari peluang di negara berpenduduk 60 juta jiwa, yang kaya dengan sumber daya alam tersebut.
"Pengumuman ini niscaya akan membantu pengembangan pasar lebih lanjut, dan kami berharap sektor pariwisata Myanmar akan tumbuh pesat dan penerimaan kartu akan menjadi kunci pembangunan," kata Antonio Corro, kepala perwakilan MasterCard untuk IndoChina.
Dilansir Reuters, Selasa (26/2/2013), Departemen Keuangan AS mengatakan, pihaknya akan menerbitkan lisensi umum untuk empat bank terbesar di Myanmar, yaitu Myanma Economic Bank, Myanma Investment & Commercial Bank, Asia Green Development Bank dan Bank Ayeyarwady.
Langkah ini membantu menghilangkan ketidakpastian di antara perusahaan-perusahaan AS atas pembatasan hubungan mereka dengan Myanmar. Langkah tersebut diharapkan dapat meningkatkan jangkauan domestik perusahaan kartu kredit AS Visa Inc dan MasterCard Inc
Keputusan itu diumumkan menjelang kunjungan 50 eksekutif AS ke Myanmar, untuk mencari peluang di negara berpenduduk 60 juta jiwa, yang kaya dengan sumber daya alam tersebut.
"Pengumuman ini niscaya akan membantu pengembangan pasar lebih lanjut, dan kami berharap sektor pariwisata Myanmar akan tumbuh pesat dan penerimaan kartu akan menjadi kunci pembangunan," kata Antonio Corro, kepala perwakilan MasterCard untuk IndoChina.
(dmd)