Pasar produk TI di Indonesia masih rendah
A
A
A
Sindonews.com - Yayasan Asosiasi Pengusaha Komputer Indonesia (Apkomindo) menyatakan vendor produk teknologi informasi (TI) belum bersedia membangun fasilitas pabrik di Indonesia, karena penetrasi di pasar domestik masih rendah.
Ketua Yayasan Apkomindo, Hidayat Tjokrodjojo berpendapat perlu ada upaya nasional untuk meningkatkan penetrasi produk TI seperti komputer di Indonesia. Upaya nasional ini bisa menarik perusahaan komputer global untuk membangun fasilitas pabriknya di Indonesia.
"Yang jadi penghambat masuknya investasi pabrik baru adalah minimnya pemanfaatan produk TI oleh masyarakat, sehingga pasar TI di Indonesia belum berkembang," ungkap Hidayat dalam keterangan tertulisnya, Rabu (27/2/2013).
Hidayat menilai pemerintah perlu mendorong pemanfaatan produk TI di Indonesia sehingga mendorong pasar produk TI dan memancing perusahaan untuk membangun pabriknya di Indonesia.
"Misalnya, kebijakan pemerintah agar sekolah memakai perangkat komputer tablet untuk kegiatan belajar-mengajar. Kebijakan seperti itu bisa meningkatkan penggunaan komputer tablet di Indonesia dan menciptakan iklim investasi di industri produk TI," pungkasnya.
Ketua Yayasan Apkomindo, Hidayat Tjokrodjojo berpendapat perlu ada upaya nasional untuk meningkatkan penetrasi produk TI seperti komputer di Indonesia. Upaya nasional ini bisa menarik perusahaan komputer global untuk membangun fasilitas pabriknya di Indonesia.
"Yang jadi penghambat masuknya investasi pabrik baru adalah minimnya pemanfaatan produk TI oleh masyarakat, sehingga pasar TI di Indonesia belum berkembang," ungkap Hidayat dalam keterangan tertulisnya, Rabu (27/2/2013).
Hidayat menilai pemerintah perlu mendorong pemanfaatan produk TI di Indonesia sehingga mendorong pasar produk TI dan memancing perusahaan untuk membangun pabriknya di Indonesia.
"Misalnya, kebijakan pemerintah agar sekolah memakai perangkat komputer tablet untuk kegiatan belajar-mengajar. Kebijakan seperti itu bisa meningkatkan penggunaan komputer tablet di Indonesia dan menciptakan iklim investasi di industri produk TI," pungkasnya.
(gpr)