Tahun ini, BTN targetkan kuasai 95% FLPP
A
A
A
Sindonews.com - Bank Tabungan Negara (BTN) menargetkan akan tetap menjadi pendukung utama program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) pada 2013.
"Untuk program FLPP 2013, BTN menyatakan siap memberikan dukungannya minimal 95 persen," tegas Direktur Utama BTN, Maryono dalam konferensi pers pemaparan kinerja kuartal IV BTN di Kantornya, Jakarta, Rabu (27/2/2013).
Maryono menuturkan, sejauh ini BTN masih melihat program pemerintah dengan skim FLPP perlu didukung oleh semua pihak.
Sebagai informasi, BTN menjadi pendukung utama program FLPP pada 2012 dengan persentase 98 persen realisasi program tersebut dari BTN.
Pada kesempatan yang sama, Maryono mengemukakan, bahwa BTN berhasil mencetak laba bersih setelah pajak sebesar Rp1,4 triliun sepanjang 2012. Pertumbuhan laba yang diraup BTN sepanjang 2012 tersebut mencapai 21,93 persen.
"Perolehan laba ini ditopang oleh pendapatan bunga bersih (net interest margin sebesar Rp4,7 triliun. Bank BTN berhasil meraup keuntungan dari pendapatan operasional sebesar Rp1,9 triliun. Pendapatan ini sudah termasuk yang diperoleh dari fee base income (FBI) sebesar Rp577 miliar," terangnya.
"Untuk program FLPP 2013, BTN menyatakan siap memberikan dukungannya minimal 95 persen," tegas Direktur Utama BTN, Maryono dalam konferensi pers pemaparan kinerja kuartal IV BTN di Kantornya, Jakarta, Rabu (27/2/2013).
Maryono menuturkan, sejauh ini BTN masih melihat program pemerintah dengan skim FLPP perlu didukung oleh semua pihak.
Sebagai informasi, BTN menjadi pendukung utama program FLPP pada 2012 dengan persentase 98 persen realisasi program tersebut dari BTN.
Pada kesempatan yang sama, Maryono mengemukakan, bahwa BTN berhasil mencetak laba bersih setelah pajak sebesar Rp1,4 triliun sepanjang 2012. Pertumbuhan laba yang diraup BTN sepanjang 2012 tersebut mencapai 21,93 persen.
"Perolehan laba ini ditopang oleh pendapatan bunga bersih (net interest margin sebesar Rp4,7 triliun. Bank BTN berhasil meraup keuntungan dari pendapatan operasional sebesar Rp1,9 triliun. Pendapatan ini sudah termasuk yang diperoleh dari fee base income (FBI) sebesar Rp577 miliar," terangnya.
(izz)