RI-IDB tandatangani kerja sama pendirian kantor CGO
A
A
A
Sindonews.com - Menteri Keuangan Agus Martowardojo, sebagai perwakilan Pemerintah Republik Indonesia, bersama Presiden IDB Group Ahmad Mohamed Ali menandatangani perjanjian kerja sama pendirian kantor bersama kelompok entitas IDB, atau Country Gateway Office (CGO) di Indonesia.
“Penandatanganan ini merupakan babak baru yang penting dalam kerja sama antara Indonesia dan IDB group, yang telah berlangsung selama 38 tahun. Keberadaan CGO diharapkan dapat meningkatkan keterlibatan yang lebih besar dalam institusi-institusi IDB group dalam pembangunan sektor publik dan swasta di tanah air,” papar Agus seperti dikutip dari situs Kementerian Keuangan, Kamis (28/2/2013).
Di kesempatan yang sama, Presiden IDB Group juga mengatakan bahwa melalui perjanjian ini, kerja sama yang telah terjalin lama semakin ditingkatkan dan diperkuat.
“Kita memiliki kantor aktif yang tentunya akan lebih mendekatkan pada customer kami, baik sektor publik dan swasta. Khususnya sektor swasta, kami juga mau memperkuat karena rasanya ada kesempatan besar di swasta,” jelasnya.
Dia juga menyebutkan, ke depan IDB tidak hanya akan terus meningkatkan hubungannya dengan Indonesia baik di sektor publik atau swasta, tapi juga antara Indonesia dengan negara anggota lainnya. “Ini merupakan salah satu misi dari IDB, yaitu memperkuat hubungan antara negara anggota,” katanya.
Sebagai informasi, IDB didirikan sejak 1975, saat 28 negara pendiri menyepakati urgensi pendirian Bank Pembangunan Islam , yang diharapkan dapat mendukung kebutuhan pendanaan bagi penghapusan kemiskinan di negara dengan mayoritas penduduk Islam.
“Penandatanganan ini merupakan babak baru yang penting dalam kerja sama antara Indonesia dan IDB group, yang telah berlangsung selama 38 tahun. Keberadaan CGO diharapkan dapat meningkatkan keterlibatan yang lebih besar dalam institusi-institusi IDB group dalam pembangunan sektor publik dan swasta di tanah air,” papar Agus seperti dikutip dari situs Kementerian Keuangan, Kamis (28/2/2013).
Di kesempatan yang sama, Presiden IDB Group juga mengatakan bahwa melalui perjanjian ini, kerja sama yang telah terjalin lama semakin ditingkatkan dan diperkuat.
“Kita memiliki kantor aktif yang tentunya akan lebih mendekatkan pada customer kami, baik sektor publik dan swasta. Khususnya sektor swasta, kami juga mau memperkuat karena rasanya ada kesempatan besar di swasta,” jelasnya.
Dia juga menyebutkan, ke depan IDB tidak hanya akan terus meningkatkan hubungannya dengan Indonesia baik di sektor publik atau swasta, tapi juga antara Indonesia dengan negara anggota lainnya. “Ini merupakan salah satu misi dari IDB, yaitu memperkuat hubungan antara negara anggota,” katanya.
Sebagai informasi, IDB didirikan sejak 1975, saat 28 negara pendiri menyepakati urgensi pendirian Bank Pembangunan Islam , yang diharapkan dapat mendukung kebutuhan pendanaan bagi penghapusan kemiskinan di negara dengan mayoritas penduduk Islam.
(gpr)