SKK Migas klaim 100% gunakan asuransi nasional
A
A
A
Sindonews.com - Kepala Kepala Satuan Kerja Khusus Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Rudi Rubiandini mengatakan, total klaim asuransi migas mencapai USD50,04 juta. Karenanya, Rudi sangat berterima kasih kepada perusahaan hulu migas yang beroperasi di Indonesia dan konsorsium asuransi migas atas penanganan klaim optimal.
"Jadi tidak ada satu sen pun uang yang terbuang percuma," ujar Rudi dalam acara Pembayaran Klaim Secara Simbolis dari Konsorsium Asuransi Aset Industri dan Sumur SKK Migas kepada tiga Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) di Wisma Mulia, Jakarta, Senin (4/3/2013).
Rudi juga menegaskan, SKK Migas dan industri hulu migas telah 100 persen menggunakan perusahaan asuransi nasional. "Ini adalah bukti nyata keberpihakan kami terhadap kepentingan nasional," ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Rudi mengatakan, pada pertengahan tahun ini, akan dilakukan pemboran sebagai janji bahwa tahun 2013 adalah tahun dicanangkannya pemboran besar-besaran kembali. "Untuk itu kami telah menyiapkan tim teknis yang akan menyiapkan hal tersebut. Tidak perlu kami umbar dan tidak perlu bicara target," ungkapnya.
Rudi menambahkan, ada tiga blok eksplorasi yang aktif diserahkan swasta untuk dikelola dan blok yang tidak aktif diserahkan ke tingkat propinsi dan kabupaten untuk dikelola melalui BUMD.
Sumur-sumur yang tidak produktif, lanjut Rudi, adalah milik Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu), sehingga dapat dikatakan milik negara. "Yang penting kami akan bekerja untuk memenuhi harapan tahun ini," tandasnya.
"Jadi tidak ada satu sen pun uang yang terbuang percuma," ujar Rudi dalam acara Pembayaran Klaim Secara Simbolis dari Konsorsium Asuransi Aset Industri dan Sumur SKK Migas kepada tiga Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) di Wisma Mulia, Jakarta, Senin (4/3/2013).
Rudi juga menegaskan, SKK Migas dan industri hulu migas telah 100 persen menggunakan perusahaan asuransi nasional. "Ini adalah bukti nyata keberpihakan kami terhadap kepentingan nasional," ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Rudi mengatakan, pada pertengahan tahun ini, akan dilakukan pemboran sebagai janji bahwa tahun 2013 adalah tahun dicanangkannya pemboran besar-besaran kembali. "Untuk itu kami telah menyiapkan tim teknis yang akan menyiapkan hal tersebut. Tidak perlu kami umbar dan tidak perlu bicara target," ungkapnya.
Rudi menambahkan, ada tiga blok eksplorasi yang aktif diserahkan swasta untuk dikelola dan blok yang tidak aktif diserahkan ke tingkat propinsi dan kabupaten untuk dikelola melalui BUMD.
Sumur-sumur yang tidak produktif, lanjut Rudi, adalah milik Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu), sehingga dapat dikatakan milik negara. "Yang penting kami akan bekerja untuk memenuhi harapan tahun ini," tandasnya.
(gpr)