IHSG diprediksi bergerak dalam rentang terbatas
A
A
A
Sindonews.com - Kepala Riset MNC Securities, Edwin Sebayang memprediksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari kedua pekan ini akan berada pada kisaran 4.728-4.809.
"Pola bearish engulfing di area very overbought terbentuk atas IHSG mengindikasikan bearish engulfing, dimana IHSG akan bergerak pada kisaran terbatas," terang Edwin, Selasa (5/3/2013).
Kondisi tersebut terutama dipengaruhi kondisi global, dimana setelah sempat Dow Jones berada di area negatif akibat tajamnya kejatuhan Bursa Shanghai-China -3,7 persen akibat pemerintah China menaikkan down payment pembelian rumah.
Apalagi, pemerintah China juga berencana menaikkan bunga KPR bank untuk pembelian rumah kedua untuk menahan kenaikan harga rumah di China yang naik terlalu cepat menyebabkan bubble harga.
Sementara, dari Amerika Serikat, tidak tercapai kesepakatan atas antara Partai Republik dan Demokrat mengenai sequester USD85 miliar/bulan.
"Akhirnya menjelang penutupan sesi 2, Dow dapat recover dan ditutup menguat +38,15 poin (+0,27 persen), hanya terpaut 40 poin saat ini dari level tertinggi Dow sepanjang masa, yakni di level 14.164,53, diiringi penurunan tajam The VIX sebesar -8,79 persen ditutup pada level 14,01," kata Edwin.
Dia menilai, faktor berbalik arahnya Dow Jones semalam ditengah kejatuhan tajam Bursa Shanghai dan Hongkong akibat rencana pemerintah China menaikkan harga rumah kedua dan menaikkan bunga KPR menjadi faktor penggerak IHSG ditengah terus turunnya harga komoditas seperti oil dan nikel.
"Valuasi IHSG saat ini cenderung overvalued akibat dorongan aksi pembelian bersih asing yang sangat massive, dimana YTD mencapai Rp18,98 triliun mendorong IHSG saya perkirakan bergerak dalam kisaran terbatas dalam perdagangan Selasa (05/03)," tegas Edwin.
"Pola bearish engulfing di area very overbought terbentuk atas IHSG mengindikasikan bearish engulfing, dimana IHSG akan bergerak pada kisaran terbatas," terang Edwin, Selasa (5/3/2013).
Kondisi tersebut terutama dipengaruhi kondisi global, dimana setelah sempat Dow Jones berada di area negatif akibat tajamnya kejatuhan Bursa Shanghai-China -3,7 persen akibat pemerintah China menaikkan down payment pembelian rumah.
Apalagi, pemerintah China juga berencana menaikkan bunga KPR bank untuk pembelian rumah kedua untuk menahan kenaikan harga rumah di China yang naik terlalu cepat menyebabkan bubble harga.
Sementara, dari Amerika Serikat, tidak tercapai kesepakatan atas antara Partai Republik dan Demokrat mengenai sequester USD85 miliar/bulan.
"Akhirnya menjelang penutupan sesi 2, Dow dapat recover dan ditutup menguat +38,15 poin (+0,27 persen), hanya terpaut 40 poin saat ini dari level tertinggi Dow sepanjang masa, yakni di level 14.164,53, diiringi penurunan tajam The VIX sebesar -8,79 persen ditutup pada level 14,01," kata Edwin.
Dia menilai, faktor berbalik arahnya Dow Jones semalam ditengah kejatuhan tajam Bursa Shanghai dan Hongkong akibat rencana pemerintah China menaikkan harga rumah kedua dan menaikkan bunga KPR menjadi faktor penggerak IHSG ditengah terus turunnya harga komoditas seperti oil dan nikel.
"Valuasi IHSG saat ini cenderung overvalued akibat dorongan aksi pembelian bersih asing yang sangat massive, dimana YTD mencapai Rp18,98 triliun mendorong IHSG saya perkirakan bergerak dalam kisaran terbatas dalam perdagangan Selasa (05/03)," tegas Edwin.
(rna)