Tokoh independen awasi megaproyek Terminal Kalibaru

Rabu, 06 Maret 2013 - 14:43 WIB
Tokoh independen awasi...
Tokoh independen awasi megaproyek Terminal Kalibaru
A A A
Sindonews.com - Sejumlah tokoh independen dilibatkan dalam proses pengawasan megaproyek Terminal Kalibaru, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, senilai Rp24 triliun yang dibangun oleh PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau Pelindo II. Mereka tergabung dalam Oversight Committee (Komite Pengawas) yang dibentuk sejak 1 Februari 2013.

Para tokoh independen tersebut adalah mantan Wakil Ketua KPK Erry Riyana Hardjapamekas, pengamat ekonomi Faisal Basri, analis finansial senior Lin Che Wei, Sekjen Transparansi Internasional Indonesia (TII) Natalia Soebagjo, serta pengacara senior di bidang finansial, perbankan dan pasar modal Ahmad Fikri Assegaf.

Dalam struktur Komite Pengawas, posisi ketua dijabat oleh Erry Riyana Hardjapamekas. Faisal Basri selanjutnya ditunjuk menjadi juru bicara, dan Lin Che Wei sebagai sekretaris komite. Sementara Natalia Soebagjo dan Ahmad Fikri Assegaf menjadi anggota komite.

Staf Khusus Wakil Presiden, Mohamad Ikhsan menuturkan, bahwa ide awal pembentukan Komite Pengawas untuk pembangunan Terminal Kalibaru ini muncul dari perbincangan ringan dengan Direktur Utama Pelindo II, RJ Lino. Ikhsan mengatakan dalam perbincangan itu dia menceritakan pengalaman PT Perusahaan Pengelolaan Aset (PPA) menjual saham Bank Permata dengan nilai premium.

Menurut Ikhsan, keberhasilan PPA salah satunya karena adanya Komite Pengawas yang mengawasi proses seleksi calon investor. “Ini penjualan aset pemerintah paling bagus menurut saya. Karena prosesnya semua benar,” kata Ikhsan dalam keterangan rilisnya di Jakarta, Rabu (6/3/2013).

Dia mengatakan, Komite Pengawas dalam kasus penjualan Bank Permata bisa membantu memastikan bahwa semua proses yang dilakukan sesuai peraturan. Selain itu, tokoh-tokoh independen yang menjadi anggota Komite Pengawas membantu meningkatkan kredibilitas pengawasan dan juga mencegah adanya intervensi dari berbagai pihak.

Dari perbincangan itu, lanjut Ikhsan, kemudian muncul ide pembentukan Komite Pengawas untuk pembangunan Terminal Kalibaru. Ide ini kemudian didiskusikan lagi dengan beberapa tokoh dan mendapat sambutan baik. Tokoh-tokoh yang diajak berdiskusi kemudian juga memberikan masukan mengenai bentuk organisasi Komite Pengawas yang disesuaikan dengan kondisi Pelindo II sebagai BUMN.

Dari diskusi kemudian juga muncul nama-nama calon anggota komite. Akhirnya setelah nama-nama tokoh yang cocok terpilih, manajemen Pelindo II menerbitkan surat keputusan pembentukan Komite Pengawas tertanggal 1 Februari 2013.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5875 seconds (0.1#10.140)