Jepang calonkan pejabat keuangan senior di ADB
A
A
A
Sindonews.com - Jepang menominasikan pejabat kementerian keuangan senior sebagai calon kepala Bank Pembangunan Asia (ADB). Langkah ini dilakukan untuk mempertahankan peran Jepang di bank Asia selama hampir 50 tahun.
Tokyo memilih Takehiko Nakao, wakil menteri keuangan bidang internasional, sebagai pemimpin ADB. Dia dipromosikan menggantikan Haruhiko Kuroda, yang berkantor pusat di Manila, Filipina.
Seperti diketahui, Kuroda akan menduduki jabatan sebagai gubernur Bank Sentral Jepang (BoJ). Sebab itu, lulusan Oxford University, AS itu memutuskan mengundurkan diri dari ADB, pada akhir bulan ini.
Menteri Keuangan Jepang, Taro Aso menjelaskan Nakao, 57, sebagai kandidat yang paling memenuhi syarat untuk tanggung jawab penting di ADB. Nakao memiliki pengetahuan yang luas dan mendalam di wilayah Asia.
"Dia adalah birokrat kebijakan valuta asing, yang telah membina hubungan dekat dengan tokoh-tokoh terkemuka di seluruh Asia, Kelompok 20 ekonomi terkemuka (G20) dan organisasi lain, termasuk Dana Moneter Internasional (IMF)," kata Aso, seperti dilansir Global Post, Kamis (7/3/2013).
Sejak didirikan pada 1966, presiden ADB selalu diduduki Jepang, mirip yang dilakukan Amerika Serikat untuk posisi strategis di Bank Dunia dan IMF. Mereka sangat berkentingan untuk mempertahankan pengaruhnya di mata dunia.
Tokyo memilih Takehiko Nakao, wakil menteri keuangan bidang internasional, sebagai pemimpin ADB. Dia dipromosikan menggantikan Haruhiko Kuroda, yang berkantor pusat di Manila, Filipina.
Seperti diketahui, Kuroda akan menduduki jabatan sebagai gubernur Bank Sentral Jepang (BoJ). Sebab itu, lulusan Oxford University, AS itu memutuskan mengundurkan diri dari ADB, pada akhir bulan ini.
Menteri Keuangan Jepang, Taro Aso menjelaskan Nakao, 57, sebagai kandidat yang paling memenuhi syarat untuk tanggung jawab penting di ADB. Nakao memiliki pengetahuan yang luas dan mendalam di wilayah Asia.
"Dia adalah birokrat kebijakan valuta asing, yang telah membina hubungan dekat dengan tokoh-tokoh terkemuka di seluruh Asia, Kelompok 20 ekonomi terkemuka (G20) dan organisasi lain, termasuk Dana Moneter Internasional (IMF)," kata Aso, seperti dilansir Global Post, Kamis (7/3/2013).
Sejak didirikan pada 1966, presiden ADB selalu diduduki Jepang, mirip yang dilakukan Amerika Serikat untuk posisi strategis di Bank Dunia dan IMF. Mereka sangat berkentingan untuk mempertahankan pengaruhnya di mata dunia.
(dmd)