Cadangan devisa Februari turun USD3,58 M

Kamis, 07 Maret 2013 - 15:02 WIB
Cadangan devisa Februari...
Cadangan devisa Februari turun USD3,58 M
A A A
Sindonews.com - Cadangan devisa akhir Februari 2013 tercatat menurun sekitar USD3,58 miliar dibanding bulan sebelumnya.

Kepala Grup Hubungan Masyarakat Bank Indonesia, Difi A Johansyah mengatakan, cadangan devisa hingga akhir Februari 2013 tercatat sebesar USD105,2 miliar. "Nilai itu setara dengan 5,7 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah di atas standar kecukupan internasional," kata dia dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (7/3/2013).

Sementara cadangan devisa akhir Januari 2013 tercatat sebesar USD108,78 atau setara dengan 5,9 bulan impor. Cadangan devisa ini dipengaruhi oleh defisit transaksi berjalan.

BI memperkirakan defisit transaksi berjalan pada kuartal I tahun ini akan menurun karena didukung ekspor yang cenderung meningkat seiring membaiknya harga komoditas internasional.

Impor nonmigas diperkirakan cenderung melemah di tengah risiko semakin meningkatnya impor migas. Di sisi lain, arus modal masuk, baik dalam bentuk investasi langsung (FDI) maupun investasi portofolio, diperkirakan masih cukup tinggi di tengah masih besarnya kebutuhan likuiditas valas domestik, antara lain untuk keperluan impor migas.

BI memperkirakan, perekonomian Indonesia pada kuartal I/2013 akan tumbuh sesuai perkiraan 6,2 persen didukung terutama oleh kuatnya permintaan domestik, konsumsi tumbuh cukup kuat sejalan dengan keyakinan konsumen dan daya beli masyarakat yang membaik.

Berbagai indikator menunjukkan moderasi pertumbuhan investasi khususnya pada investasi nonbangunan di tengah investasi sektor bangunan yang masih cukup kuat.

"Indikasi moderasi tersebut juga terlihat pada melandainya pertumbuhan impor, khususnya impor barang modal. Di sisi lain, kinerja ekspor ke berbagai negara mitra dagang utama, khususnya China, Amerika Serikat (AS) dan India, diperkirakan membaik," sambung dia.

Untuk keseluruhan tahun 2013, setelah memperhitungkan aktivitas ekonomi pada kuartal-kuartal selanjutnya, termasuk pengeluaran untuk persiapan Pemilihan Umum (Pemilu) 2014, pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan cenderung mengarah ke batas bawah kisaran 6,3-6,8 persen.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1919 seconds (0.1#10.140)