Wapres minta jajaran pemerintah hindari revisi anggaran
A
A
A
Sindonews.com - Wakil Presiden (Wapres) Boediono meminta jajaran pemerintahan untuk belajar dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya dalam perencanaan anggaran. Ia berharap agar perencanaan anggaran 2013 dilakukan dengan teliti dan cerman, serta sebisa mungkin menghindari adanya revisi.
"Alangkah baiknya kalau kita rencanakan program sedari awal, sehingga kita menghindari revisi-revisi yang tidak perlu. Memang tidak mungkin nol revisi karena seringkali ada perubahan dalam pelaksanaannya, tapi kemungkinan anggaran dibintangi atau direvisi harus kita minimalkan dari sekarang," kata Boediono seperti dilansir dari situs Sekretariat Kabinet, Kamis (7/3/2013).
Dalam rapat yang dihadiri sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II hari ini, Boediono mengingatkan seluruh jajaran pemerintah agar memanfatkan masa kerja Kabinet Indonesia Bersatu ke-dua yang tinggal beberapa belas bulan lagi dengan sebaik-baiknya.
"Ini masa akhir tugas kita, Kabinet Indonesia Bersatu kedua. Sudah ada petunjuk-petunjuk dan arahan Presiden. Tujuannya, kita menyelesaikan tugas secara maksimal," ujar Wapres.
Boediono menyebutkan dua hal mengenai penyusunan anggaran 2014, yang perlu mendapatkan perhatian khusus. Yang pertama, para pimpinan kementerian dan lembaga harus memperhatikan dengan cermat daftar prioritas rencana kerja 2014. Tidak boleh ada lagi poin-poin yang belum terperinci sehingga menyulitkan implementasi program atau menimbulkan revisi di kemudian hari.
Kedua, seluruh jajaran pemerintah harus mampu menjalankan langkah-langkah yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi tanpa harus tergantung pada dana APBN. Misalnya, merumuskan kebijakan dan aturan-aturan yang dapat mendorong pertumbuhan.
Langkah lainnya, misalnya melancarkan pekerjaan proyek-proyek BUMN atau public private partnerships (PPP) yang telah berjalan tapi terhambat karena berbagai persoalan. "Proyek seperti itu, yang tidak memerlukan dana dari APBN, juga harus kita dorong," kata Boediono.
"Alangkah baiknya kalau kita rencanakan program sedari awal, sehingga kita menghindari revisi-revisi yang tidak perlu. Memang tidak mungkin nol revisi karena seringkali ada perubahan dalam pelaksanaannya, tapi kemungkinan anggaran dibintangi atau direvisi harus kita minimalkan dari sekarang," kata Boediono seperti dilansir dari situs Sekretariat Kabinet, Kamis (7/3/2013).
Dalam rapat yang dihadiri sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II hari ini, Boediono mengingatkan seluruh jajaran pemerintah agar memanfatkan masa kerja Kabinet Indonesia Bersatu ke-dua yang tinggal beberapa belas bulan lagi dengan sebaik-baiknya.
"Ini masa akhir tugas kita, Kabinet Indonesia Bersatu kedua. Sudah ada petunjuk-petunjuk dan arahan Presiden. Tujuannya, kita menyelesaikan tugas secara maksimal," ujar Wapres.
Boediono menyebutkan dua hal mengenai penyusunan anggaran 2014, yang perlu mendapatkan perhatian khusus. Yang pertama, para pimpinan kementerian dan lembaga harus memperhatikan dengan cermat daftar prioritas rencana kerja 2014. Tidak boleh ada lagi poin-poin yang belum terperinci sehingga menyulitkan implementasi program atau menimbulkan revisi di kemudian hari.
Kedua, seluruh jajaran pemerintah harus mampu menjalankan langkah-langkah yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi tanpa harus tergantung pada dana APBN. Misalnya, merumuskan kebijakan dan aturan-aturan yang dapat mendorong pertumbuhan.
Langkah lainnya, misalnya melancarkan pekerjaan proyek-proyek BUMN atau public private partnerships (PPP) yang telah berjalan tapi terhambat karena berbagai persoalan. "Proyek seperti itu, yang tidak memerlukan dana dari APBN, juga harus kita dorong," kata Boediono.
(gpr)