Harga LPG batal naik, pemerintah berharap deflasi

Jum'at, 08 Maret 2013 - 14:37 WIB
Harga LPG batal naik, pemerintah berharap deflasi
Harga LPG batal naik, pemerintah berharap deflasi
A A A
Sindonews.com - Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Bambang Brodjonegoro lega, bahwa harga liquefied petroleum gas (LPG) 12 kilogram tidak jadi dinaikkan. Menurutnya, keputusan tersebut tepat apabila dihubungkan dengan tingkat inflasi di bulan-bulan depan.

"Baguslah, karena Maret April kita berharap akan merilis tekanan pada inflasi dua bulan pertama," ungkapnya ketika ditemui di kantornya, Jumat (8/3/2013).

Bahkan, setelah harga LPG 12 kg tidak jadi naik, Bambang berharap, pada Maret dan April berbuah deflasi. "Saya yakin Maret rendah, pokoknya Maret-April rendah. Kita harapkan deflasi, pokoknya pasti rendah," ujarnya.

Mengenai target inflasi sepanjang 2013 ini, Bambang memperkirakan inflasi masih di atas 5 persen. "(Target inflasi untuk) whole year kita masih lihat kebijakan-kebijakan lainnya," ujarnya.

"Saya perkirakan melewati 5 persen, pada awalnya kan 4,9 persen, kemudian ada tekanan di awal (tahun) jadi akan melewati 5 persen," tambahnya.

Seperti diketahui, PT Pertamina (Persero) akhirnya tidak jadi menaikkan harga LPG 12 kg karena tidak mendapat restu dari pemerintah. Namun, Pertamina tidak membatalkan rencana kenaikan harga LPG 12 kg, hanya menundanya hingga momentum yang tepat.

"Kita memahami konsen pemerintah, kata Pak Hatta Rajasa (Menko Perekonomian) ini timing-nya kurang tepat, kita sedang mengevaluasi timing yang tepat. Kita akan evaluasi," kata VP Corporate Communication Pertamina, Ali Mundakir saat ditemui di Kantor Pertamina EP, kemarin.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7213 seconds (0.1#10.140)