Indonesia raup transaksi USD2,1 juta di pameran MUBA
A
A
A
Sindonews.com - Indonesia berhasil meraih total transaksi sebesar USD2.177.825 dalam pameran MUBA yang berlangsung di Basel, Swiss, dari 22 Februari hingga 3 Maret 2013.
Menurut Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag, Gusmardi Bustami, nilai tersebut terdiri dari USD401.952 untuk transaksi ritel, serta USD1.775.873 untuk transaksi kontak dagang dan inquiry dari pembeli asal Swiss, Prancis, Jerman, Italia, dan India.
"Jumlah transaksi tersebut kemungkinan besar akan bertambah mengingat adanya beberapa order potensial yang masih dalam tahap negosiasi antara pengusaha Indonesia dengan buyer Swiss maupun Jerman," jelasnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (9/3/2013).
Gusmardi berharap, keberhasilan partisipasi Indonesia pada pameran MUBA 2013 dapat meningkatkan nilai ekspor Indonesia ke Swiss di masa mendatang. Menurutnya, Swiss merupakan pasar potensial Indonesia dengan pendapatan domestik bruto per kapita nomor 15 dunia yaitu sebesar USD43,4 ribu.
"Neraca perdagangan Indonesia dengan Swiss dalam lima tahun terakhir selalu mengalami defisit bagi Indonesia. Keikutsertaan Indonesia pada pameran ini merupakan salah satu faktor untuk mengurangi defisit perdagangan Indonesia dengan memperluas pasar non tradisional ke Swiss dan negara-negara sekitarnya," imbuhnya.
Selama 10 hari penyelenggaraan pameran, Paviliun Indonesia sangat memukau pengunjung MUBA 2013. Ini terlihat dari setidaknya terdapat 7.600 pengunjung per hari yang mengunjungi Paviliun Indonesia yang menampilkan berbagai produk, budaya dan kuliner serta menyajikan peluang investasi dan pariwisata.
Beberapa produk yang banyak diminati pengunjung antara lain furnitur, mangkok kayu dan aneka hiasan dari kayu, tas rotan, tenun ikat, perhiasan perak dan mutiara, bahan makanan organik, lampu hias dari kulit kerang dan bahan alami, produk ramah lingkungan dari bahan tapioka, pakaian jadi, serta selendang dan tas batik. Hampir seluruh produk yang ditawarkan pengusaha Indonesia habis terjual pada pameran tersebut.
Menurut Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag, Gusmardi Bustami, nilai tersebut terdiri dari USD401.952 untuk transaksi ritel, serta USD1.775.873 untuk transaksi kontak dagang dan inquiry dari pembeli asal Swiss, Prancis, Jerman, Italia, dan India.
"Jumlah transaksi tersebut kemungkinan besar akan bertambah mengingat adanya beberapa order potensial yang masih dalam tahap negosiasi antara pengusaha Indonesia dengan buyer Swiss maupun Jerman," jelasnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (9/3/2013).
Gusmardi berharap, keberhasilan partisipasi Indonesia pada pameran MUBA 2013 dapat meningkatkan nilai ekspor Indonesia ke Swiss di masa mendatang. Menurutnya, Swiss merupakan pasar potensial Indonesia dengan pendapatan domestik bruto per kapita nomor 15 dunia yaitu sebesar USD43,4 ribu.
"Neraca perdagangan Indonesia dengan Swiss dalam lima tahun terakhir selalu mengalami defisit bagi Indonesia. Keikutsertaan Indonesia pada pameran ini merupakan salah satu faktor untuk mengurangi defisit perdagangan Indonesia dengan memperluas pasar non tradisional ke Swiss dan negara-negara sekitarnya," imbuhnya.
Selama 10 hari penyelenggaraan pameran, Paviliun Indonesia sangat memukau pengunjung MUBA 2013. Ini terlihat dari setidaknya terdapat 7.600 pengunjung per hari yang mengunjungi Paviliun Indonesia yang menampilkan berbagai produk, budaya dan kuliner serta menyajikan peluang investasi dan pariwisata.
Beberapa produk yang banyak diminati pengunjung antara lain furnitur, mangkok kayu dan aneka hiasan dari kayu, tas rotan, tenun ikat, perhiasan perak dan mutiara, bahan makanan organik, lampu hias dari kulit kerang dan bahan alami, produk ramah lingkungan dari bahan tapioka, pakaian jadi, serta selendang dan tas batik. Hampir seluruh produk yang ditawarkan pengusaha Indonesia habis terjual pada pameran tersebut.
(izz)