IHSG berpotensi menguat
A
A
A
Sindonews.com - Dengan bermunculannya berbagai sentimen positif baik dari luar maupun dalam negeri diharapkan mampu menjadi penopang utama penguatan lanjutan yang mungkin terjadi pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
"IHSG diperkirakan akan bergerak pada kisaran 4.828-4.927. Pola three white soldiers di area overbought terbentuk atas IHSG mengindikasikan bullish continuation," terang Kepala Riset MNC Securities, Edwin Sebayang, Senin (11/3/2013).
Pertanyaan besar saat ini sedang menggelayuti investor di seluruh dunia, apakah Dow Jones bisa menguat kembali setelah selama 10 minggu sejak 31 Desember 2012 naik 9,9 persen atau apakah Indeks S&P 500 yg telah naik 8,8 persen sejak akhir 2012 masih bisa menguat karena hanya sisa 1 persen dari level tertinggi 1.565.15 pada 9 Oktober 2007.
Secara valuasi dengan menggunakan PER 12 bulan kedepan, PER Indeks S&P 500 saat ini sebesar 13,8x, artinya masih dibawah rata-rata sejarah PE, yakni 14,50. Dengan merujuk PER tersebut, S&P 500 berpeluang mengalami kenaikan ke level 1.630 sepanjang 2013 dari closing level Jumat pekan lalu di 1.551.
Diantara semua data ekonomi penting yang akan direlease sepanjang minggu ini, laporan retail sales yang akan dirilis Rabu menjadi penting, khususnya bagaimana golongan masyarakat berpenghasilan rendah mengatasi kenaikan pajak dan kenaikan harga BBM, dimana diperkirakan akan sama seperti bulan lalu yang hanya tumbuh 0,1 persen serta CPI pada hari Jumat yang diperkirakan tumbuh diatas 0,7 persen sebagai dampak kenaikan harga BBM.
Disamping itu, data ekonomi penting lain yang perlu diperhatikan, seperti jobless claims, PPI, current account (Kamis) dan quadruple witching, Empire State mfg survey, industrial production, consumer sentiment (Jumat).
Merujuk kinerja emiten tahunan 2012 yang mengalami kenaikan cukup signifikan setara dengan EPS IDR 305, maka dengan menggunakan highest PER history sebesar 16,9x, maka dia akan menaikan target level IHSG 2013 menjadi 5.150, dari sebelumnya 4.800 yang sudah tercapai dalam kurun waktu 9,5 minggu.
"Dasyatnya-nya foreign fund inflow plus kuatnya pertumbuhan earning emiten ditengah stabilnya rupiah tercermin dengan net buy asing selama 10 minggu berjumlah Rp19,69 triliun menjadi katalis IHSG menguat kembali dalam perdagangan Senin ini," simpul Edwin.
"IHSG diperkirakan akan bergerak pada kisaran 4.828-4.927. Pola three white soldiers di area overbought terbentuk atas IHSG mengindikasikan bullish continuation," terang Kepala Riset MNC Securities, Edwin Sebayang, Senin (11/3/2013).
Pertanyaan besar saat ini sedang menggelayuti investor di seluruh dunia, apakah Dow Jones bisa menguat kembali setelah selama 10 minggu sejak 31 Desember 2012 naik 9,9 persen atau apakah Indeks S&P 500 yg telah naik 8,8 persen sejak akhir 2012 masih bisa menguat karena hanya sisa 1 persen dari level tertinggi 1.565.15 pada 9 Oktober 2007.
Secara valuasi dengan menggunakan PER 12 bulan kedepan, PER Indeks S&P 500 saat ini sebesar 13,8x, artinya masih dibawah rata-rata sejarah PE, yakni 14,50. Dengan merujuk PER tersebut, S&P 500 berpeluang mengalami kenaikan ke level 1.630 sepanjang 2013 dari closing level Jumat pekan lalu di 1.551.
Diantara semua data ekonomi penting yang akan direlease sepanjang minggu ini, laporan retail sales yang akan dirilis Rabu menjadi penting, khususnya bagaimana golongan masyarakat berpenghasilan rendah mengatasi kenaikan pajak dan kenaikan harga BBM, dimana diperkirakan akan sama seperti bulan lalu yang hanya tumbuh 0,1 persen serta CPI pada hari Jumat yang diperkirakan tumbuh diatas 0,7 persen sebagai dampak kenaikan harga BBM.
Disamping itu, data ekonomi penting lain yang perlu diperhatikan, seperti jobless claims, PPI, current account (Kamis) dan quadruple witching, Empire State mfg survey, industrial production, consumer sentiment (Jumat).
Merujuk kinerja emiten tahunan 2012 yang mengalami kenaikan cukup signifikan setara dengan EPS IDR 305, maka dengan menggunakan highest PER history sebesar 16,9x, maka dia akan menaikan target level IHSG 2013 menjadi 5.150, dari sebelumnya 4.800 yang sudah tercapai dalam kurun waktu 9,5 minggu.
"Dasyatnya-nya foreign fund inflow plus kuatnya pertumbuhan earning emiten ditengah stabilnya rupiah tercermin dengan net buy asing selama 10 minggu berjumlah Rp19,69 triliun menjadi katalis IHSG menguat kembali dalam perdagangan Senin ini," simpul Edwin.
(rna)