Bangun smelter, TMU investasi Rp5 T di Bantaeng
Bangun smelter, TMU investasi Rp5 T di Bantaeng
A
A
A
Sindonews.com - PT Titan Mineral Utama (TMU) memastikan akan berinvestasi di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, dengan nilai proyek sebesar Rp5 triliun. Hal ini dilakukan setelah TMU melihat potensi tambang di daerah tersebut.
Bupati Bantaeng, HM Nurdin Abdullah mengungkapkan, pihaknya sudah melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) beberapa waktu lalu, sebagai komitmen bersama untuk mewujudkan pembangunan industri pengolahan bijih nikel (smelter) di Kawasan Industri Bantaeng (KIBA).
Menurutnya, Pemkab berkomitmen memberikan terbaik kepada investor yang menanamkan modalnya. Salah satu kepastian selain membantu pengadaan lahan, yaitu penyediaan tenaga listrik. Karena itu, Pemda telah menjalin kerja sama dengan PLN untuk penyediaan tenaga listrik.
"Dari 340 MW yang tersisa di Sulsel, melalui kerja sama dengan PLN, sudah dibagi ke beberapa industri smelter yang lebih dulu seperti PT Bumi Bakti Sulawesi, Earthstone Group, Macrolink Group, dan beberapa industri lainnya," jelas Nurdin, Selasa (12/3/2013).
TMU bersama mitranya menggunakan teknologi yang lebih modern dan ramah lingkungan. Limbah dari pekerjaan ini akan dijadikan produk dan airnya tidak akan dibuang ke laut sebelum diolah.
Pada tahap awal, perusahaan nasional ini akan memanfaatkan lahan seluas 200 hektare. "Hal ini semakin meyakinkan pusat untuk pemanfaatan pelabuhan Bonthain yang dijadikan pelabuhan pusat di bagian selatan Sulsel," ujarnya
Sementara, Direktur Utama PT TMU, Warsito Hans Tanudjaja mengataka, ini adalah awal dari kerja sama yang bertujuan investasi dan diharapkan bermanfaat terhadap semua pihak.
Bupati Bantaeng, HM Nurdin Abdullah mengungkapkan, pihaknya sudah melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) beberapa waktu lalu, sebagai komitmen bersama untuk mewujudkan pembangunan industri pengolahan bijih nikel (smelter) di Kawasan Industri Bantaeng (KIBA).
Menurutnya, Pemkab berkomitmen memberikan terbaik kepada investor yang menanamkan modalnya. Salah satu kepastian selain membantu pengadaan lahan, yaitu penyediaan tenaga listrik. Karena itu, Pemda telah menjalin kerja sama dengan PLN untuk penyediaan tenaga listrik.
"Dari 340 MW yang tersisa di Sulsel, melalui kerja sama dengan PLN, sudah dibagi ke beberapa industri smelter yang lebih dulu seperti PT Bumi Bakti Sulawesi, Earthstone Group, Macrolink Group, dan beberapa industri lainnya," jelas Nurdin, Selasa (12/3/2013).
TMU bersama mitranya menggunakan teknologi yang lebih modern dan ramah lingkungan. Limbah dari pekerjaan ini akan dijadikan produk dan airnya tidak akan dibuang ke laut sebelum diolah.
Pada tahap awal, perusahaan nasional ini akan memanfaatkan lahan seluas 200 hektare. "Hal ini semakin meyakinkan pusat untuk pemanfaatan pelabuhan Bonthain yang dijadikan pelabuhan pusat di bagian selatan Sulsel," ujarnya
Sementara, Direktur Utama PT TMU, Warsito Hans Tanudjaja mengataka, ini adalah awal dari kerja sama yang bertujuan investasi dan diharapkan bermanfaat terhadap semua pihak.
(izz)
Explore More