IHSG diprediksi akan mulai konsolidasi
A
A
A
Sindonews.com - Analis Riset PT Panin Sekuritas, Purwoko Sartono memprediksikan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini akan mulai konsolidasi. Dia memprediksi, IHSG akan berada di kisaran support-resistance 4.721-4.800.
Purwoko menerangkan, kondisi tersebut menyusul pelemahan yang terjadi pada hari sebelumnya setelah sejumlah sentimen gagal mendongkrak IHSG ke level hijaunya.
"IHSG ditutup melemah cukup signifikan pada perdagangan kemarin. Melemahnya IHSG didorong oleh kekhawatiran akan terus meningkatnya angka inflasi. Pasar khawatir kebijakan menekan pertumbuhan pemakaian BBM bersubsidi yang akan diambil Presiden SBY akan membuat inflasi meningkat," kata Purwoko, Jumat (15/3/2013).
Sebelumnya, kata Purwoko, Presiden SBY menyatakan tidak akan menaikkan harga BBM bersubsidi pada tahun ini. Selain itu, investor asing tercatat juga melakukan aksi jual bersih dalam beberapa hari terakhir perdagangan.
"Sentimen negatif dari dalam negeri ini menutup berita positif dari terus menguatnya Wall Street seiring dengan data penjualan ritel Februari tumbuh 1,1 persen, tertinggi dalam lima bulan terakhir. Angka pertumbuhan tersebut juga dua kali lebih dari estimasi ekonom," tutur dia.
Purwoko menerangkan, kondisi tersebut menyusul pelemahan yang terjadi pada hari sebelumnya setelah sejumlah sentimen gagal mendongkrak IHSG ke level hijaunya.
"IHSG ditutup melemah cukup signifikan pada perdagangan kemarin. Melemahnya IHSG didorong oleh kekhawatiran akan terus meningkatnya angka inflasi. Pasar khawatir kebijakan menekan pertumbuhan pemakaian BBM bersubsidi yang akan diambil Presiden SBY akan membuat inflasi meningkat," kata Purwoko, Jumat (15/3/2013).
Sebelumnya, kata Purwoko, Presiden SBY menyatakan tidak akan menaikkan harga BBM bersubsidi pada tahun ini. Selain itu, investor asing tercatat juga melakukan aksi jual bersih dalam beberapa hari terakhir perdagangan.
"Sentimen negatif dari dalam negeri ini menutup berita positif dari terus menguatnya Wall Street seiring dengan data penjualan ritel Februari tumbuh 1,1 persen, tertinggi dalam lima bulan terakhir. Angka pertumbuhan tersebut juga dua kali lebih dari estimasi ekonom," tutur dia.
(rna)