Premi bruto industri asuransi umum capai Rp38,8 T
A
A
A
Sindonews.com - Hingga akhir 2012, Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mencatatkan pertumbuhan premi bruto industri asuransi umum (unaudited) sebesar 13 persen atau menjadi Rp38,8 triliun dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya sebesar Rp34,3 triliun.
Kepala bidang statistik, teknologi informasi, riset dan analisa, Budi Herawan mengatakan, jumlah tersebut terutama didorong oleh premi asuransi kendaraan bermotor yang juga meningkat 12,7 persen dari Rp10,2 triliun di 2011 menjadi Rp11,5 triliun di 2012.
"Kendati secara persentase asuransi satelit tumbuh 40 persen, namun secara nominal pertumbuhan terbesar dicapai oleh lini usaha asuransi kendaraan bermotor dengan kenaikan Rp1,3 triliun," terang Budi di Kantor AAUI Jakarta, Jumat (15/3/2013).
Selain asuransi kendaraan bermotor, lanjut dia, premi asuransi di sektor usaha asuransi harta benda juga tercatat adanya peningkatan 12,5 persen dari Rp9,6 triliun di 2011 menjadi Rp10,8 triliun di 2012.
Sementara itu, sektor asuransi kecelakaan dan kesehatan turut berkontribusi cukup signifikan, yakni sebesar Rp5,1 triliun atau naik 34,2 persen dibanding perolehan di periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp3,8 triliun.
Kepala bidang statistik, teknologi informasi, riset dan analisa, Budi Herawan mengatakan, jumlah tersebut terutama didorong oleh premi asuransi kendaraan bermotor yang juga meningkat 12,7 persen dari Rp10,2 triliun di 2011 menjadi Rp11,5 triliun di 2012.
"Kendati secara persentase asuransi satelit tumbuh 40 persen, namun secara nominal pertumbuhan terbesar dicapai oleh lini usaha asuransi kendaraan bermotor dengan kenaikan Rp1,3 triliun," terang Budi di Kantor AAUI Jakarta, Jumat (15/3/2013).
Selain asuransi kendaraan bermotor, lanjut dia, premi asuransi di sektor usaha asuransi harta benda juga tercatat adanya peningkatan 12,5 persen dari Rp9,6 triliun di 2011 menjadi Rp10,8 triliun di 2012.
Sementara itu, sektor asuransi kecelakaan dan kesehatan turut berkontribusi cukup signifikan, yakni sebesar Rp5,1 triliun atau naik 34,2 persen dibanding perolehan di periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp3,8 triliun.
(gpr)